Jakarta - Saat ini lautan Indonesia mengalami ancaman sampah plastik. Seperti yang terlihat di Pantai Cilincing, Jakarta Utara ini, Senin (26/11).
Foto
Sampah Plastik Ancam Laut Jakarta

Sampah yang sudah bertahun-tahun menumpuk di Pantai Cilincing, Jakarta Utara.
Kebanyakan sampah yang ada di lautan adalah sampah plastik.
Warga melintas di tumpukan sampah plastik di Pantai Cilincing, Jakarta Utara, Senin (26/11).
Saat ini lautan Indonesia mengalami ancaman sampah plastik di lautan. Hal ini terbukti dengan penemuan bangkai ikan paus yang perutnya dipenuhi dengan sampah plastik di Wakatobi.
Keberadaan sampah plastik di lautan kerap tidak tertangani dengan baik, terutama karena terbawa arus sehingga tidak terangkut tenaga kebersihan di darat.
Selain itu populasi sampah plastik di laut juga membahayakan biota laut.
World Economic Forum pada 2016 menyatakan ada lebih dari 150 juta ton plastik di samudra planet ini.
Tiap tahun, 8 juta ton plastik mengalir ke laut. Padahal plastik bisa berumur ratusan tahun di lautan dan terurai menjadi partikel kecil dalam waktu yang lebih lama lagi. Plastik bakal terakumulasi terus dan terus di laut.
Bahkan pada 2025, rasio plastik dibanding ikan di samudra diperkirakan menjadi 1:3. Plastik bakal terus bertambah menjadi 250 juta ton, sedangkan jumlah ikan terus menurun akibat penangkapan yang makin gencar.
Sementara World Economic Forum menyatakan ada 150 juta ton plastik di lautan saat ini, lain lagi dengan Jenna R Jambeck (Universitas Georgia) dalam penelitiannya. Jenna menuliskan ada 275 juta metrik ton sampah plastik di 192 negara berpantai.
Dari 275 juta metrik ton sampah itu, sebanyak 4,8-12,7 juta metrik ton jatuh ke samudra.
Tampak rumah-rumah nelayan berderet di Pantai Cilincing.
Sampah yang menumpuk di pantai tampak sudah mengeras dan menjadi daratan.