Jakarta - Pidato Prabowo soal 'Indonesia bubar 2030' masih bikin geger. Prabowo pernah mengutip novel, namun Gerindra berkukuh prediksi itu dari kajian. Ini kata mereka:
Foto
Meme Politik: Pidato Prabowo Indonesia Bubar 2030, Kajian Atau Fiksi?

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan adanya prediksi Indonesia bisa bubar di tahun 2030. Video potongan pidato itu kemudian diunggah oleh akun Facebook resmi Partai Gerindra. "Di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo.
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira meyakini bahwa masyarakat tidak akan mudah termakan dengan pernyataan Prabowo. Sebab, kata Andreas, rakyat sudah cerdas dalam memilah-milah informasi.
Sekjen NasDem Johnny G Plate mempertanyakan alasan Prabowo pidato soal Indonesia bubar 2030
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut bahwa Prabowo hanya ingin jujur dengan keadaan Indonesia saat ini.
Wasekjen Demokrat Rachlan Nasidik membandingkan pidato Prabowo soal Indonesia bubar 2030 dengan Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY). AHY, kata Rachland, punya ciri berbeda dari Prabowo dalam memandang masa depan Indonesia.
Waketum PAN Hanafi Rais mengatakan peringatan dari Prabowo jangan diabaikan begitu saja. Dia lalu mengungkit pecahnya Uni Soviet.
Ketua DPD Gerindra Gorontalo Elnino Husein Moha menuturkan Prabowo membaca berbagai tulisan pengamat intelektual luar negeri soal tulisan tersebut.
Ketum Gerindra Prabowo Subianto sudah beberapa kali bicara soal 'Indonesia bubar 2030'. Salah satunya saat mengutip novel Ghost Fleet. "Ghost Fleet ini novel tapi ditulis 2 ahli strategi dari Amerika, menggambarkan sebuah skenario perang antara China dan Amerika tahun 2030. Yang menarik dari sini bagi kita hanya 1. Mereka ramalkan tahun 2030, Republik Indonesia sudah tidak ada lagi," ungkap Prabowo.
Waketum Gerindra Edhy Prabowo menepis kalau Prabowo hanya mengutip novel soal Indonesia bubar 2030
PKB meminta Prabowo menjelaskan maksud pidato itu.
PPP meminta Prabowo sendiri yang menjelaskan kepada publik atas kontroversi prediksinya tersebut.
Pihak Istana Kepresidenan mempertanyakan apakah dalam analisis Prabowo tersebut ada kajian ilmiahnya atau tidak.