Jakarta - Arab Saudi dan Inggris bersepakat soal pemesanan jet tempur Eurofighter Typhoon. Kesepakatan yang mengundang banyak kritik.
Foto
Ini Jet Eurofighter Typhoon yang Bikin Arab Saudi dan Inggris Sepakat

Putra mahkota Arab Saudi menandatangani perjanjian pembelian 48 jet tempur dalam kunjungannya di Inggris. Kesepakatan disetujui, meskipun Inggris mengkritik sepak terjang Arab Saudi di Yaman. (Foto: dok. BAE System)
Eurofighter adalah jet tempur yang dikembangkan mulai tahun 1983 melalui program Future European Fighter Aircraft. Ia merupakan hasil kolaborasi multinasional dari negara-negara maju di Eropa, yakni Inggris, Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol. Namun, dalam perjalanannya Prancis mengundurkan diri dan kemudian mengembangkan jet tempur sendiri bernama Dassault Rafale secara independen. (Foto: dok. BAE System)
Kini jet tempur ini diproduksi oleh BAE System dan para mitranya. Jet Eurofighter Typhoon adalah pesawat tempur multi peran yang paling canggih dan banyak dioperasikan oleh Angkatan Udara di negara-negara Eropa. Bentuknya fleksibel dan ringkas, dia diklaim cocok untuk pertempuran Air-to-Air dan Air-to-Surface secara bersamaan.(Foto: dok. BAE System)
Jet tempur ini terus dikembangkan dan dilengkapi kemampuan Beyond Visual Range melalui integrasi rudal Air-to-Air Meteor. Dengan kemampuan tersebut jet ini mampu menyerang berbagai target seperti jet aerobatic, Unmanned Air Vehicles, dan rudal jelajah.(Foto: dok. BAE System)
Jet tempur ini memiliki mesin ganda, sayap canard-delta, dan dapat digunakan untuk berbagai fungsi. Dia dapat melesat sampai 2.475 kilometer per jam. Eurofighter Typhoon yang sangat lincah ini terutama dirancang sebagai air superiority fighter atau jenis pesawat yang bisa memasuki dan merebut wilayah udara musuh.(Foto: Getty Images)
Penandatangan "memorandum of intent" pembelian jet tempur ini diadakan pada hari terakhir lawatan tiga hari Putra Mahkota Mohammad bin Salman di Inggris. "Kunjungan Putra Mahkota membuka babak baru dalam hubungan bersejarah kedua negara." Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson.(Foto: dok. BAE System)
Pembelian jet tempur Pangeran Arab ini dikritik pengamat HAM internasional. Pasalnya keterlibatan Arab dalam perang di Yaman merusak citra Pangeran Mohammad sebagai pelaksana reformasi dan pemimpin yang moderat. Kunjungannya di Inggris diwarnai sejumlah demonstrasi di jalan-jalan yang memprotes penjualan senjata dari Inggris ke Arab Saudi.(Foto: Getty Images)
Pembelian jet tempur Pangeran Arab ini dikritik pengamat HAM internasional. Pasalnya keterlibatan Arab dalam perang di Yaman merusak citra Pangeran Mohammad sebagai pelaksana reformasi dan pemimpin yang moderat. Kunjungannya di Inggris diwarnai sejumlah demonstrasi di jalan-jalan yang memprotes penjualan senjata dari Inggris ke Arab Saudi.(Foto: Getty Images)