.webp)
Jakarta - Penyidik KPK melakukan penahanan terhadap ayah dan anak, Asrun dan Adriatma Dwi Putra. Keduanya digelandang ke mobil tahanan KPK, di Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Foto
Foto: Ini Walkot Kendari dan Sang Ayah yang Dibawa ke Mobil Tahanan KPK
Kamis, 01 Mar 2018 17:52 WIB
Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra dan ayahnya Asrun digelandang ke mobil tahanan KPK, di Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Penyidik KPK melakukan penahanan terhadap ayah dan anak, Asrun dan Adriatma Dwi Putra.
Asrun merupakan calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), sedangkan Adriatma adalah Wali Kota Kendari.
Asrun tampak keluar dari ruang pemeriksaan KPK pukul 16.43 WIB. Bersama Asrun, Adriatma juga mendampingi.
Keduanya tampak telah mengenakan rompi tahanan KPK warna oranye.
Adriatma tampak mengenakan kaos berkerah abu-abu. Dia juga terlihat menggenggam map warna merah di tangan kanannya.
Setelah itu, Asrun yang menyusul anaknya masuk ke mobil tahanan. Asrun tampak berjaket kulit warna hitam serta berpeci hitam.
Keduanya kompak tidak memberikan pernyataan apapun.
Suasana agak ricuh karena seiring keduanya masuk ke mobil tahanan, beberapa orang terdengar menangis. Selain itu, ada pula sejumlah orang lainnya yang memukul-mukul mobil tahanan.
KPK menahan mereka selama 20 hari pertama. Tetapi belum ada konfirmasi dari KPK mengenai lokasi penahanan.
Dalam kasus ini Adriatma disebut meminta uang suap pada Hasmun untuk uang pemenangan Asrun yang mencalonkan diri di Pilgub Sultra. Asrun merupakan mantan Wali Kota Kendari dua periode. Dia digantikan oleh Adriatma yang merupakan anaknya sendiri.
