Jakarta - Patung Dewa Khong Co di Tuban menuai kontroversi. Padahal patung itu dan beberapa patung lain semestinya menjadi simbol toleransi di Indonesia.
Foto
Patung Dewa di Kelenteng Tuban yang Dirundung Masalah

Begini penampakan patung Khong Co Kwan Sing Tee Koen yang menuai kontroversi. Ainur Rofiq
Patung dewa raksasa di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban jadi heboh di medsos dengan bumbu macam-macam. Ternyata masalahnya belum ada izin dari pemda. Ainur Rofiq
Meski belum berizin, patung dewa Kong Co Kwan Sing Tee Koen telah berdiri gagah di sebelah selatan lokasi area parkir kompleks kelenteng. Patung yang menghabiskan dana Rp 2,5 milyar ini berdiri menjulang ke langit setinggi lebih dariΒ 30 meter, dengan didominasi warna hijau dan kuning emas serta coklat. Ainur Rofiq
Patung ini pun diresmikan oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan pada 17 Juli 2017, bertepatan dengan ulang tahun kelenteng. Sejak saat itu, monumen ini menjadi daya tarik warga dan wisatawan. Ainur Rofiq
Menyusul polemik soal perizinan, patung dewa raksasa di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban ditutup dengan kain putih. Suasana di Tuban tetap kondusif. Proses penutupan patung berlangsung pada Sabtu sore (5/8/2017). Penutupan disaksikan pihak pengurus kelentengΒ serta dibantu dari beberapa petugas dari Satpol PP, BPBD, PMK Kabupaten Tuban dan juga terlihat petugas polisi bersama mobil patrolinya serta petugas dari Kodim Tuban. Ainur Rofiq
Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussain membenarkan adanya proses penutupan monumen patung yang sedang ramai diperbincangkan semua kalangan. Proses penutupan menggunakan kain itu memang inisiatif dari pihak kelenteng setelah ditegur oleh Pemkab Tuban karena belum terbit izin IMB-nya. Ainur Rofiq
Tak hanya sampai disitu, Massa dari berbagai elemen masyarakat Jawa Timur yang tergabung dalam Bhoemi Poetra Menggoegat menolak berdirinya patung dewa panglima perang Kwaan Sing Tee Koen di Tuban. Rois Jajeli
Aksi penolakan terhadap patung setinggi 30 meter yang didirikan di area klenteng Kwan Sing Bio digelar di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur, Senin (7/8/2017). Selain berorasi, massa juga mengibarkan bendera merah putih, serta poster dan baliho diantaranya bertuliskan, 'Indonesia menolak dijajah kembali', 'Panglima perang kami bukan Kwaan Sing Tee Koen', 'Yang menghalangi tegak dan berdaulatnya Pancasila adalah penghianat bangsa #Tegakkanpancasila'. Aksi damai ini mendapatkan penjagaan dari Polsek Bubutan dan Polrestabes Surabaya. Rois Jajeli