Tangkap Tikusnya! Per Buntut Dihargai Seribu di Blora

Tangkap Tikusnya! Per Buntut Dihargai Seribu di Blora

Febrian Chandra - detikNews
Rabu, 08 Jul 2020 16:07 WIB
Gropyokan tikus di Blora, Rabu (8/7/2020).
Foto: Gropyokan tikus di Blora, Rabu (8/7/2020). (Febrian Chandra/detikcom)
Blora -

Hama tikus yang menyerang tanaman padi dan jagung sangat mengkhawatirkan para petani di Blora. Acara Gropyokan Tikus pun digelar, harga per buntutnya Rp 1.000.

"Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Kabupaten Blora serta Pemerintah Kecamatan Kedungtuban dengan dukungan semua Kepala Desa, dengan membeli tikus per buntut tikus diganti biaya Rp 1.000," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora Reni Miharti kepada wartawan usai acara Gropyokan Tikus di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kedungtuban, Rabu (8/7/2020).

Pantauan detikcom, suasana menjadi heboh saat gropyokan tikus di sawah Kecamatan Kedungtuban. Saat lubang-lubang tikus dicangkul puluhan tikus berhamburan keluar sarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para petani, beserta sejumlah pejabat di Kabupaten Blora yang sudah bersiap dengan alat pukul mulai mengejar dan memukul tikus. Ratusan tikus berhasil dikumpulkan. Usai memukul, para petani memotong ekor tikus untuk ditukarkan dengan uang.

Acara ini digelar rangka mengendalikan populasi tikus sawah guna mengamankan padi di musim tanam (MT) ketiga pada tahun 2020. Acara ini digelar secara serentak di semua desa se-Kecamatan Kedungtuban selama dua hari, sejak kemarin.

ADVERTISEMENT

Uniknya, hasil tangkapan tikus dari warga tersebut akan diganti uang oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Kabupaten Blora sebesar Rp 1.000 per buntutnya.

Reni juga menyampaikan Pemkab Blora berharap kegiatan gropyokan ini bisa menambah semangat gotong-royong petani untuk mengendalikan hama tikus atau organisme pengganggu tanaman (OPT) lainnya yang mengancam produksi pangan. Sehingga, kata Reni, stabilitas pangan tetap terjaga.

Selain itu, kata Reni, kegiatan tersebut menjadi stimulan agar pengendalian hama tikus bisa dilakukan secara rutin, serentak, gotong royong dan penuh kebersamaan.

Dalam kesempatan yang sama, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Lilik Setyawan menambahkan hama tikus merajalela mengancam pertanaman padi di beberapa wilayah Kabupaten Blora termasuk di Kecamatan Kedungtuban pada beberapa bulan terakhir.

"Jumlah jutaan, satu pasang tikus dalam satu tahun bisa beranak pinang menjadi 1.200 ekor," ujar Lilik.

Halaman 2 dari 2
(sip/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads