Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau persiapan protokol kesehatan di SMAN 4 Sukabumi, Jawa Barat, sebelum proses belajar tatap muka dimulai kembali. Ma'ruf meminta adanya inovasi dalam penerapan protokol kesehatan di sekolah hingga pasar dan terminal.
"Saya bersyukur pagi hari ini bisa berkunjung ke Sukabumi daerah zona hijau di Jawa Barat dan ke SMAN 4 ini. Saya menyampaikan apresiasi kepada bapak Gubernur yang bisa mengendalikan Jawa Barat sehingga R0-nya itu di bawah 1, itu bukan hal yang mudah dan saya juga menyampaikan apresiasi kepada pak walikota yang bisa menjadikan kota Sukabumi sebagai zona hijau," ujar Ma'ruf di SMAN 4 Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (8/7/2020).
Ma'ruf mengatakan saat ini pemerintah mencoba untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan kesehatan di tengah pandemi virus Corona. Selain itu, pemerintah mencoba membuka kembali proses belajar tatap muka di sekolah, salah satunya di SMAN 4 Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu, kita coba hidup dalam suasana menjaga keseimbangan dua hal ini memang ini bukan hal yang mudah. Karena PSBB kemarin kita semuanya dihentikan termasuk juga pendidikan, sekolahnya tidak di kelas, tidak melakukan tatap muka tapi lewat online. Pendidikan melalui online itu memang tidak optimal, bahkan di beberapa daerah tidak bisa dilakukan karena tidak ada jaringan," kata dia.
Ma'ruf meminta SMAN 4, yang menjadi model pembukaan proses belajar tatap muka di Sukabumi, melakukan sejumlah inovasi, sehingga bisa mencegah terjadinya penularan virus Corona.
"Karena itu, dalam hal sekarang ini bagaimana mengendalikan mereka ke kelas dengan tatap muka. Sekarang alhamdulillah untuk daerah hijau bagi mereka yang membuka itu dipersilakan. Karena itu, saya memberikan juga apresiasi kepada SMA 4 di daerah memang hijau dan juga ada beberapa inovasi, inovasi itu," jelasnya.
Selain di sekolah, menurut Ma'ruf, inovasi perlu dilakukan di pasar dan terminal. Sebab, penularan masih terjadi di tempat keramaian itu.
"Jadi bukan di sekolah saja, saya kira di pasar juga ada inovasi, karena penularan terjadi di pasar-pasar, terminal di tempat orang berkumpul banyak itu perlu ada inovasi supaya mencegah terjadinya penularan itu," ungkapnya.
Ma'ruf menegaskan bahwa hingga saat ini penularan virus Corona masih terjadi. Jadi perlu menjaga supaya tidak terjadi peningkatan kasus.
"Sebab penularan ini belum berhenti, kita juga belum tahu kapan mau berhenti karena itu bagaimana kita menjaga mengawal supaya tidak terjadi, seperti yang sudah oleh pemerintah tetap menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, juga menjaga imunitas tubuh kita, ini terus kita jaga supaya tidak tertular," tutur Ma'ruf.
Ma'ruf berharap Sukabumi dapat mempertahankan agar tetap menjadi zona hijau. Ma'ruf juga meminta adanya langkah kreatif dalam penanganan virus Corona.
"Saya ingin juga nanti model penanganan daerah harus menjadi hijau, model penyelenggaraan pendidikannya bahkan juga model inovasi juga bagaimana menjaga di pasar-pasar, di terminal-terminal, di semua kegiatan supaya sesudah hijau ini jangan kembali jadi biru atau kuning, apalagi merah. Nah bagaimana ini menjaga konsistensinya, kalau hijau jangan balik. Bagaimana menjaga istikamahnya, mencapainya itu sulit tapi mempertahankannya juga tidak mudah," ungkapnya.
Dalam kunjungan ini, Ma'ruf didampingi Menteri Agama Fachrul Razi serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Selain ke SMAN, Ma'ruf dan rombongan mengunjungi Pondok Pesantren Assobariyyah dan mendengarkan pemaparan penanganan COVID dari Wali Kota Sukabumi H. Achmad Fahmi.