Pakar Epidemiologi Unand Ingatkan Potensi Gelombang Kedua Corona di Sumbar

Pakar Epidemiologi Unand Ingatkan Potensi Gelombang Kedua Corona di Sumbar

Jeka Kampai - detikNews
Selasa, 07 Jul 2020 17:14 WIB
Poster
Ilustrasi kegiatan masyarakat di tengah pandemi Corona. (Edi Wahyono/detikcom)
Padang -

Pakar epidemiologi Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Defriman Djafri, mengingatkan adanya potensi gelombang kedua Corona (COVID-19) di Sumbar. Hal tersebut berkaca dari angka penambahan kasus Corona yang naik-turun di daerah itu.

"Dari analisis epidemiologi, pada 100 hari COVID-19 di Sumbar terhitung sejak kasus pertama 26 Maret 2020, Angka Reproduksi Efektif (Rt) 1,52. Kalau kita bandingkan parameter angka Rt, itu hampir sama saja dengan angka di awal, saat kasus ini baru-baru naik di Sumbar, yaitu Rt 1,6," kata Defriman kepada wartawan, Selasa (7/7/2020).

Menurutnya, angka naik-turun penambahan kasus COVID-19 harus menjadi peringatan bagi pemerintah daerah bahwa ada potensi gelombang kedua. Ia menganggap pemerintah terlalu dini menyebut penyebaran Corona di Sumbar sudah terkendali, jika hanya berpatokan pada angka kesembuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Defriman menyatakan ada 24 indikator di sebuah wilayah atau daerah COVID-19 sudah terkendali. "Tiga indikator besarnya adalah kajian epidemiologi, sistem kesehatan, surveilans atau pengamatan fenomena kasus COVID," papar Defriman.

"Harus penuhi indikator berdasarkan yang ditetapkan WHO itu untuk mengatakan COVID sudah terkendali. Angka kesembuhan itu bukan indikator COVID terkendali," sambung Defriman.

ADVERTISEMENT

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unand ini memahami pemerintah sudah menerapkan new normal agar ekonomi terus berjalan. Defriman menilai saat ini masyarakat justru telah menganggap situasi seakan normal seperti sebelum wabah terjadi.

"Tapi kenyataan yang terjadi di saat pemerintah menerapkan new normal, masyarakat sudah antiklimaks dan seakan-akan menganggap situasi sudah normal," sebut dia.

Pelonggaran pintu masuk, dinilai Defriman juga cukup riskan, sehingga membuat potensi gelombang kedua terjadi. Defriman melihat seleksi orang masuk Sumbar dengan melakukan tes swab hanya di pintu masuk jalur udara, sementara di pintu masuk jalur darat yang disebutkan harus rapid test tidak berjalan dengan baik.

"Kita semua harus terus waspada dan mematuhi protokol kesehatan. Karena masih ada potensi gelombang kedua dan ancaman imported cases ke depan," katanya lagi.

Hingga hari ini, kasus positif Corona di Sumbar sudah mencapai 780 orang. Rinciannya, 54 orang dirawat di berbagai rumah sakit rujukan, isolasi mandiri 44 orang, 14 orang isolasi di BPSDM, meninggal 31 orang dan sembuh 637 orang.

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads