Penemuan dua tengkorak manusia di Badung, Bali, bikin geger warga. Dua tengkorak itu ditemukan dalam kurun waktu sehari.
Kerangka kepala manusia awalnya ditemukan warga yang hendak mencari layang-layang pada Sabtu (4/7/2020) pagi. Warga kemudian melaporkan hal tersebut ke kepala lingkungan adat desa setempat.
"Diterangkan oleh saksi bahwa pada pukul 10.00 Wita saksi dan temannya hendak mencari layangan di tegal milik warga setelah mencari beberapa saat di TKP (tempat kejadian perkara) saksi melihat kepala tengkorak manusia," kata Kasubag Humas Polres Badung Iptu Oka Bawa, Sabtu (4/7).
"Karena ketakutan, kemudian saksi 1 dan 2 pulang dan menenangkan diri di rumah, kemudian saksi selanjutnya melaporkan penemuan tengkorak tersebut ke klian adat," sambung dia.
Identitas tengkorak itu belum diketahui. Polisi masih menyelidiki penemuan tengkorak manusia tersebut. Selanjutnya kerangka tengkorak itu dibawa ke RS Mangusada.
"Identitas tengkorak nihil (penyelidikan)," ujar Oka.
Tak lebih dari satu hari, tengkorak manusia kembali ditemukan di Kuta Utara. Tengkorak manusia ditemukan oleh seorang anak yang keluarganya sedang melakukan persembahyangan Saraswati di Pura Bias Aud, Sabtu (4/7). Anak tersebut sedang bermain pasir.
"Bertempat di Pura Bias Aud sedang dilaksanakan persembahyangan hari Saraswati oleh warga Banjar Batu Belig. Kemudian ada salah satu anak dari umat yang mau melaksanakan persembahyangan, yang tidak diketahui identitasnya sedang bermain pasir di sebelah tembok penyengker Pura Bias Aud, dan tanpa sengaja anak tersebut menemukan tengkorak kepala manusia," kata Oka, Senin (6/7).
"Dengan ada penemuan tersebut, selanjutnya saksi melaporkan kejadian tersebut secara lisan via telepon dengan menghubungi Polsek Kuta Utara," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan kesepakatan antara polisi dan kepala lingkungan adat setempat, tengkorak itu dilarung ke laut.
"Selanjutnya, sesuai dengan keterangan di lapangan dan kesepakatan Adat Banjar Batu Belig pada pukul 22.30 Wita, tengkorak manusia yang ditemukan tersebut langsung dilarung atau dihanyutkan ke laut di depan Pura Bias Aud," tutur Oka.
Menurut Oka, tempat penemuan tengkorak itu merupakan tempat penguburan warga yang sakit lepra pada zaman dulu. Dia menyebut apabila nantinya ditemukan kerangka manusia lagi diizinkan untuk langsung dilarung ke laut.
"Area TKP tersebut dari zaman dulu memang sering ditemukan rangka tulang belulang manusia dikarenakan area tersebut merupakan tempat penguburan orang-orang yang sakit lepra, dan pada tahun 2012 sudah dilaksanakan upacara Atma Kertih, yang mana upacara tersebut dipercaya diperuntukkan untuk orang-orang yang sudah meninggal dan di tanam di area tersebut."
"Dan bilamana ke depan menemukan tulang belulang manusia di area tersebut langsung dihanyutkan ke pantai di depan area Pura Bias Aud," sambung dia.