Mensesneg: Teguran Keras Jokowi ke Menteri Berdampak Signifikan

Mensesneg: Teguran Keras Jokowi ke Menteri Berdampak Signifikan

Andhika Prasetia - detikNews
Senin, 06 Jul 2020 15:07 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna tanggal 18 Juni. (20detik)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat melayangkan teguran keras kepada jajarannya hingga berbicara soal reshuffle kabinet. Mensesneg Pratikno dari pihak Istana Kepresidenan mengatakan teguran tersebut direspons positif jajaran kabinet.

Pratikno mencontohkan, serapan anggaran kementerian/lembaga saat ini sudah meningkat. Begitu juga soal eksekusi program-program dari kementerian/lembaga.

"Dalam waktu yang relatif singkat, kita melihat progres yang luar biasa di kementerian/lembaga, antara lain bisa dilihat dari serapan anggaran yang meningkat, program-program yang sudah mulai berjalan. Artinya, teguran keras tersebut punya arti yang signifikan," kata Pratikno saat menjawab pertanyaan soal reshuffle, yang disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, Jokowi memerintahkan jajaran kabinet untuk melakukan kerja luar biasa dalam menangani pandemi virus Corona. Tak tanggung-tanggung, Jokowi juga akan melakukan reshuffle kabinet jika diperlukan, demi rakyat.

Pratikno mengatakan isu reshuffle kabinet saat ini sudah tidak relevan. Pratikno pun mengungkap maksud teguran Jokowi dengan harapan jajaran Kabinet Indonesia Maju bekerja lebih keras merespons krisis akibat pandemi virus Corona (COVID-19).

ADVERTISEMENT

Pratikno menuturkan, Jokowi mendorong cepat dan tepat sasaran penyaluran bansos, meningkatkan daya beli masyarakat, serta meningkatkan serapan anggaran kementerian/lembaga.

"Memang karena permasalahan, mungkin juga karena kantor yang sempat tidak sepenuhnya optimal waktu transisi awal itu, jadi Bapak Presiden merasa bahwa mestinya lembaga-lembaga pemerintahan, terutama sekali kabinet bisa bekerja lebih maksimal dengan kinerja yang lebih baik. Itulah mengapa beliau menyampaikan teguran yang keras kepada kita semuanya, kepada kami agar mempercepat kinerjanya," jelas Pratikno.

Jokowi sebelumnya menegur keras jajarannya saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada 18 Juni. Jokowi menyayangkan para pembantunya kurang sense of crisis. Jokowi menuntut para pembantunya bekerja extraordinary di tengah pandemi COVID-19.

"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak-ibu tidak merasakan itu sudah," ujar Jokowi di hadapan para menterinya.

Halaman 2 dari 2
(dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads