Partai Koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi pernyataan Amien Rais soal kriteria menteri di tengah isu reshuffle kabinet. Ada yang menganggap itu manuver, ada pula yang menilainya sebagai masukan.
Pernyataan Amien Rais soal kriteria menteri itu disampaikan dalam video yang diunggah di akun Instagram miliknya, @amienraisofficial, Jumat (4/7). Di awal video, Amien Rais menjawab pertanyaan lawan bicaranya yang bertanya tentang reshuffle Kabinet Jokowi dan kriteria menteri.
Amien Rais kemudian menyampaikan pesan tentang seseorang yang ketika mendapat posisi atau amanat untuk mengelola sebuah bidang kehidupan, harus bergantung pada niatnya. Dia melihat kelemahan kabinet Jokowi di periode kedua ini adalah ada banyak menteri yang tak paham betul akan kehidupan rakyat yang kembang-kempis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amien Rais menilai menteri yang ada haruslah mementingkan kepentingan bangsa. Namun, dia menegaskan bukan sedang menjagokan seseorang.
"Jadi saya mengharapkan jangan sampailah pemerintahan Jokowi ini rontok sebelum waktunya. Karena itu, kalau memang mau reshuffle, saya tidak ada sedikit pun ya, 'jangan-jangan Pak Amien menjagokan seseorang', tidak, sama sekali," kata Amien Rais.
Pernyataan Amien pun kemudian mendapat tanggapan dari parpol-parpol koalisi Jokowi. NasDem menganggap manuver Amien itu untuk memengaruhi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam hal reshuffle.
"Soal reshuffle dan Amien Rais. Menurut saya, itu bunga-bunga setiap kali muncul isu ini. Setiap kelompok politik memang akan selalu bermanuver untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh Presiden terkait isu pergantian menteri ini," kata Ketua DPP NasDem, Willy Aditya, kepada wartawan, Minggu (5/7/2020).
Tonton video 'Soal Reshuffle, Amien Rais Singgung Kriteria Menteri Jokowi':
Willy pun mengatakan partainya memiliki kriteria sendiri untuk calon menteri pengganti. Salah satunya memiliki kecakapan.
"Memiliki kecakapan dan kapasitas, punya keberanian dan terobosan dalam melakukan kerja kerjanya, serta ia mampu menerjemahkan apa yang diinginkan oleh Presiden. Tiga hal ini yang saya kira menjadi evaluasi mendasar atas kinerja beberapa menteri di kabinet saat ini sehingga kekesalan Presiden sampai diungkapkan secara umum," tuturnya.
Sementara itu, PPP mengatakan perihal reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden. Menurut PPP, hanya Jokowi yang memiliki kewenangan menentukan menterinya.
"Terkait menteri merupakan hak prerogatif Presiden. Meskipun Pak Jokowi bukan profesor, tapi beliau presiden yang punya kewenangan. Meskipun profesor kalau bukan Presiden ya nggak punya kewenangan," kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi.
Pria yang akrab disapa Awiek itu mengatakan, meskipun Amien menjagokan seseorang untuk menjadi menteri, hal itu tidak mengubah apa pun.
"Meskipun misalnya ucapannya untuk jagokan seseorang, ya tetap tidak bisa ngapa-ngapain juga," ujarnya.
Sedangkan PKB menganggap manuver Amien Rais itu sebagai sebuah masukan. Menurut PKB, apa yang disampaikan Amien perihal pejabat publik memang ada benarnya.
"Saya rasa ini masukan yang baik, ya siapa pun yang menjadi pejabat publik harus mampu memahami dan merasakan denyut nadi penderitaan rakyat, apa yang menjadi kesulitan yang dihadapi rakyat, mencari sebabnya dan berusaha merumuskan jalan keluar yang tepat, tantangan ke depan sangat berat sehingga rasa empati dan sensitif dengan masalah yang ada sangat penting sehingga nanti mampu dengan sigap membuat terobosan kebijakan-kebijakan dan program yang tepat dan efektif," tutur Daniel.