Universitas Gadjah Mada (UGM) mencatat ada 15.307 peserta yang mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) hari ini di kampusnya. Ujian dilaksanakan dalam dua sesi dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Semua dilakukan dengan pengawalan Satgas COVID-19 UGM sesuai protokol kesehatan. Untuk tahun ini total ada 15.307 peserta yang ikut UTBK," kata Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan Djagal Wiseso Marseno, dalam keterangan tertulis, Minggu (5/7/2020).
Djagal menjelaskan di tengah pandemi Corona ini UGM menerapkan standar dan protokol kesehatan bagi peserta UTBK. Selain dicek suhunya ketika akan memasuki ruang UTBK, para peserta juga harus membawa surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki surai izin praktik (SIP) atau dari fasilitas layanan kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaksanaan UTBK di UGM sangat ketat dan dirancang agar tidak menimbulkan kerumunan, jaga jarak, dan menggunakan masker," tegasnya.
Selain itu, ada pembatasan jumlah peserta tiap sesi. Hal itu dimaksudkan agar tidak menimbulkan kerumunan.
"Peserta setiap sesi sekitar 870 orang dan tersebar dalam 14 lokasi dalam 52 ruang sehingga tiap lokasi hanya akan melayani rata rata sekitar 70 orang," jelasnya.
Menurut Djagal, ada perbedaan UTBK tahun ini dengan tahun lalu. Sebab, dengan adanya pandemi Corona maka tes UTBK Tahun 2020 ini hanya berupa Tes Potensi Skolastik (TPS).
"TPS mengukur kemampuan kognitif, yaitu kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi," ujarnya.
![]() |
Tes UTBK ini terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap 1 dari 5-14 Juli dan tahap 2 dari 20-29 Juli. UGM hanya menyelenggarakan UTBK tahap I. Namun, setiap hari akan ada 2 sesi ujian yaitu sesi 1 pukul 09.00-11.15 WIB dan sesi 2 dari pukul 14.00-16.15 WIB, kecuali hari Jumat, hanya ada 1 sesi.
"Karena pandemi ini ada pengurangan sesi menjadi dua sesi per hari dan waktu pelaksanaan tes relatif singkat 105 menit," pungkasnya.