YN, adik ipar yang membunuh AA (37), pria yang tewas bersimbah darah di rumahnya di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengaku memiliki masalah kejiwaan. Namun, polisi tak percaya begitu saja.
"Katanya sementara yang bersangkutan ada (masalah) kejiwaan atau stres, tapi saya belum percaya, saya tidak percaya," ujar Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir kepada detikcom, Sabtu (4/7/2020).
YN sendiri langsung diamankan polisi dari lokasi kejadian di Kecamatan Pallangga, Gowa, tidak lama usai polisi datang ke rumah korban. Kini polisi mendalami kemungkinan motif lain dari YN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau memang ada stres atau kejiwaan, minimal ada riwayat penyakitnya sebelumnya," ujar Jufri.
"Jadi ndak bisa kita percaya begitu saja kalau tersangka yang ngomong, harus kita dalami lagi," sambungnya.
Awalnya istri korban mengatakan tewasnya AA bermula saat mereka dan anaknya yang berusia 4 tahun sedang istirahat di dalam kamar. Istrinya menyebut AA tiba-tiba berteriak, mengatakan melihat ada orang tak dikenal masuk ke dalam rumah mereka.
Korban dan istrinya pun langsung mengecek seluruh bagian rumah untuk memastikan tak ada orang asing yang menyelinap ke rumah mereka, termasuk mengecek kamar milik YN alias sang adik ipar. Setelah itu istri AA mengaku melihat cucuran darah dari telinga korban. Korban pun terjatuh dan tewas di tempat.
Belakangan diketahui, YN adalah pelaku yang menikam korban. Korban tewas dengan 3 luka, mulai dari wajah hingga telinga korban.
"Iparnya yang membunuh. Pelakunya kan iparnya sendiri," sebut Jufri.
Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel sebelumnya telah melakukan autopsi terhadap jenazah AA. Hasilnya, AA tewas karena luka akibat benda senjata tajam, yakni 2 luka pada pipi kiri serta 1 luka tusukan pada telinga kiri korban.
"Itu yang bikin pembuluh darah korban pecah," ujar Dokter Forensik Polda Sulawesi Selatan, dr Denny Mathius dalam wawancara terpisah.
Sebelumnya diberitakan, AA tewas bersimbah darah usai diduga kuat kena bacok di bagian telinganya di rumahnya di Kecamatan Pallangga, Gowa, sekitar pukul 23.00 Wita, Jumat (3/7).
(azr/azr)