Banjir 3 Kecamatan di Kota Gorontalo belum surut bahkan air cenderung naik. Warga yang khawatir memilih mengungsi ke tempat posko pengungsian yang disediakan pemerintah kota dan provinsi Gorontalo.
Di Kota Gorontalo terdapat dua titik posko pengungsian korban banjir, yaitu di Kantor Wali Kota dan Aula Belle Limbui milik pemerintah Provinsi.
![]() |
Sejumlah warga korban banjir ketika ditemui, mengaku pasrah dengan kejadian bencana banjir ini. Belum sebulan, tepatnya tanggal 11 Juni lalu, kejadian banjir pernah terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pasrah dan ikhlas, padahal rumah kami sudah kami bersihkan karena bulan lalu ada banjir. Tadi air naik di dalam rumah Jumat sore. Tapi kami sudah diberitahu untuk cepat atur barang dan ini sudah mengungsi ke tempat posko ini," ucap Rusni Supu, salah satu warga Kelurahan Bugis, Jumat (3/7/2020).
Menurut Rusni ketinggian air di dalam rumahnya mencapai 1 meter. Hanya barang-barang penting yang dia selamatkan.
"Saya bersama anak-anak disini. Suami yang lihat rumah. Moga saja air cepat surut," harap Rusni.
Sementara, Wali Kota Gorontalo Marten Taha, menyatakan saat ini pihaknya masih mendata berapa jumlah korban yang terkena banjir. Pihaknya sudah menyediakan lokasi pengungsian dan sudah mendirikan dapur umum.
"Yang penting bagi warga yang mengungsi ke lokasi posko pengungsian tetap memperhatikan protokol kesehatan, selalu memakai masker dan tidak berdempetan. Bagi warga yang sakit di posko pengungsian disediakan tim medis," kata Marten.
Diketahui, sejumlah wilayah di Gorontalo, yakni Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo, dan Kabupaten Boalemo, dilanda banjir hari ini. Kepala BPBD Provinsi Gorontalo Sumarwoto mengatakan banjir terparah terjadi di Kabupaten Bone Bolango.
Pantauan detikcom di Kota Gorontalo, Jumat (3/7), ketinggian banjir bervariasi. Hingga Jumat malam, sejumlah warga dievakuasi ke posko pengungsian yang berada di aula kantor Wali Kota Gorontalo dan aula Belle Limbu.