Gelombang kedua tenaga kerja asing (TKA) asal China yang akan bekerja di pabrik tambang di Sulawesi Tenggara (Sultra) menjalani pemeriksaan kesehatan hingga rapid test. Ada 105 TKA asal China yang menjalani pemeriksaan kesehatan dan rapid test.
Sekretaris Dinkes Konawe Syamsul mengatakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan ini hampir sama dengan TKA China gelombang pertama. Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh tim medis Dinkes Konawe, yang bertempat di lokasi karantina PT OSS di Kecamatan Morosi.
"Ini dalam rangka pemeriksaan TKA yang gelombang kedua sebanyak 105. Pemeriksaan kesehatan meliputi HIV/AIDS, hepatitis," kata Syamsul, Jumat (3/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada gelombang pertama, TKA China tidak dilakukan rapid test sebagai salah satu langkah deteksi dini terhadap pasien terpapar virus Corona. Namun kali ini seluruh TKA gelombang kedua diwajibkan untuk mengikuti rapid test.
"Awalnya tidak dilakukan (rapid) karena kan sudah dilakukan kantor kesehatan. Tapi, setelah kami berkonsultasi dengan kepala dinas kami, itu perlu dilakukan untuk deteksi COVID," ujar Syamsul.
Sebelumnya, massa yang tergabung dalam Pemuda dan Mahasiswa Sultra Bergerak di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, kembali menggelar aksi menolak kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal China. Massa menggeruduk kantor Imigrasi Kendari dengan membawa keranda jenazah.
Pantauan di kantor Imigrasi Kendari, Jalan Jenderal A Yani, Wua-Wua, Kendari, Jumat (3/7), tampak massa datang dengan membawa keranda jenazah untuk Kepala Imigrasi Kendari Hajar Aswad. Massa juga langsung menutup jalur di depan kantor Imigrasi.
Tak hanya itu, massa juga langsung melakukan aksi bakar ban sembari meneriakkan berbagai tuntutannya. Tampak beberapa kali massa berusaha mendobrak pintu pagar kantor Imigrasi Kendari.
Namun upaya menerobos masuk menemui Kepala Imigrasi Kendari terhalang penjagaan ketat aparat kepolisian. Dari luar pagar massa terus meneriakkan tuntutannya.
"Tetaplah pada komitmen untuk menunda kedatangan 500 TKA, meskipun sampai hari ini kita sudah kecolongan sudah dua kloter yang masuk," teriak koordinator aksi massa, Awal, dalam orasinya.
(rfs/rfs)