.webp)
Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan, sebenarnya Kota Bogor sudah menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan AKB dengan dasar angka penularan RT dan RO 0,3. Namun, karena Kota Bogor berada dekat dengan Jakarta maka kemudian Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyarankan untuk tetap bersiaga dan tidak menerapkan AKB.
"Jadi walaupun Bodebek sudah menyatakan siap melaksanakan AKB, kemarin ketika kami video conference dengan Pak Gubernur (Ridwan Kamil) tetapi Pak Gubernur Jawa Barat masih menimbang kedekatan Bodebek dengan Jakarta. Makanya jangan dulu AKB tetapi pra AKB atau siap-siap dulu menuju AKB," kata Bima, Kamis (2/7/2020).
Menurut Bima, himbauan Ridwan Kamil agar Bodebek tetap melanjutkan PSBB selama 14 hari ke depan mengikuti langkah yang diambil DKI Jakarta.
"Kenapa Bodebek ini dihimbau oleh provinsi untuk melanjutkan PSBB Proporsional mengingat kedekatan (lokasi) dengan Jakarta. Jadi Pak Gubernur mempersilahkan seluruh kota/kabupaten di Jawa Barat untuk menyatakan AKB, kecuali Bodebek," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Bogor memutuskan untuk memulai fase pra Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau New Normal mulai Jumat (3/7/2020). Masa uji coba ini akan berlaku selama satu bulan penuh.
"PSBB proporsional di masa transisi berakhir tepat hari ini. Sementara itu, mulai tanggal 3 Juli 2020, InsyaAllah Kota Bogor akan memasuki fase pra AKB. Jadi ini PSBB yang berbeda, tetapi juga belum dikatakan full AKB. Karena ada beberapa yang akan kita buka, ijinkan beroperasi, tetapi masih banyak yang perlu waktu. Jadi kita namakan ini adalah fase pra AKB selama 1 bulan penuh," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto. (mso/mso)
