"Milik pemerintah yang sudah siap itu SOR Lodaya, kemudian juga GOR Koni Jalan Jakarta, Sidolig kemudian ada beberapa sarana lain yang sudah dibuka tapi belum ada yang menggunakan, seperti di Caringin Pelti, Taman Maluku itu sudah kita buka, sudah kita tinjau juga kesiapan protokol kesehatannya," kata Kadispora Kota Bandung Eddy Marwoto di Stadion GBLA Bandung, Rabu (1/7/2020).
Selain itu, lanjut dia untuk sarana olah raga di tingkat kelurahan dan kecamatan yang kapasitasnya kecil juga sudah bisa digunakan kembali oleh masyarakat. Tapi warga yang menjalankan aktivitas olahraga harus tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Total ada 600, itu dengan milik masyarakat yang ada di RW," ujarnya.
Begitupun sarana olah raga milik swasta yang kapasitasnya besar seperti Batununggal, Bikasoga, Progresif, Eldorado juga sudah digunakan. Tapi pengelola baru diizinkan menerima kunjungan sebanyak 30 persen dari kapasitas.
Pasalnya, kata Eddy, Kota Bandung baru memasuki adaptasi kebiasaan baru (AKB). Sehingga, pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan.
"Kita juga akan meninjau beberapa titik yang memang sudah digunakan untuk kepentingan masyarakat. Ini juga perlu adanya pengawasan dari kita, sehingga apakah itu sudah memenuhi prosedur protokol kesehatan," ungkapnya.
"Tentunya akan kita lihat nanti, kalau ada kekurangan kita akan sempurnakan dan mereka (pengelola) mematuhi itu, ini tentunya sedang kita lakukan secara berkesinambungan, saya berharap dengan dibukanya kembali sarana olah raga, jangan menjadi kluster baru, itukan harus ada pengawasan dari kami," tambah dia. (wip/mso)