Aksi curang dilakukan pasangan suami istri asal Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, yang menjual daging sapi dioplos dengan celeng.
Pelaku berinisial T dan R sudah melakukan praktik curang itu sejak 2014 silam. Keduanya mendapatkan pasokan daging dari pemburu dan pemasok asal Sukabumi setiap bulannya.
Di depan polisi, pelaku T mengaku menjual daging sapi dioplos celeng itu lantaran ingin mendapatkan keuntungan lebih. Sebab harga daging celeng dibeli lebih murah namun bisa dijual seharga daging sapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ingin dapat untung besar aja, jadi mengoplos daging sapi dengan daging celeng," ungkap T, Rabu (1/7/2020).
T mengaku mendapatkan pasokan daging celeng tersebut dari pemburu dan pemasok di Sukabumi. Ia dan suaminya kemudian mengedarkan daging tersebut ke sejumlah rumah makan dan pedagang bakso di Purwakarta, Cianjur, Kota Bandung, dan Tasikmalaya.
"Dapatnya dari hutan dari pemburu di Sukabumi, ada di daerah Padalarang juga. Menjualnya didatangi langsung, tidak dijual ke pasar tradisional," katanya.
Pelaku lainnya yang ikut terlibat dalam penjualan daging oplosan tersebut yakni N dan D, warga Purwakarta dan Tasikmalaya. D merupakan seorang pedagang daging dan bahan baku bakso di Tasikmalaya.
"Saya jual ke pedagang bakso keliling dagingnya, mereka enggak tahu kalau itu oplosan sapi dan celeng. Ada sekitar 12 pedagang bakso yang jadi langganan," kata D.
Selama melakukan aksinya, D mengaku kerap ikut mengonsumsi daging oplosan tersebut. "Sudah pernah coba juga. Ya gitu aja rasanya, seperti daging sapi," katanya.
(mud/mud)