Pesepeda kembali menjadi sasaran kelompok kejahatan. Setelah heboh aksi begal pesepeda di Jakarta Selatan, belum lama ini empat pesepeda diduga menjadi korban pencurian dengan modus hipnotis.
Peristiwa ini viral di media sosial. Kejadian ini terjadi di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Senin (21/6/2020) malam lalu.
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kanit Reskrim Polsek Menteng Kompol Gozali Luhulima. Kompol Gozali menyebutkan bahwa para korban kehilangan handphone dalam kejadian itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya benar, ada kejadiannya seperti itu. Kalau tidak salah, kejadian semalam ya," kata Gozali saat dimintai konfirmasi, Selasa (30/6).
Berawal ketika korban sedang bersepeda dengan tiga temannya di Bundaran HI. Pelaku diduga membawa kabur ponsel korban.
"Dia dan teman-temannya berempat, iya katanya sih handphone-nya dibawa oleh pelaku, tapi kita belum tahu persis," ucapnya.
Gozali menambahkan, saat itu salah satu korban sedang bersepeda diajak muter-muter oleh pelaku. Sementara tiga teman korban menunggu korban kembali.
"Lagi bersepeda korban ini, kita belum tahu dihipnotis atau bukan. Masalahnya, katanya si korban salah satu pelaku diajak muter-muter sama seorang pelaku, yang tiga orang temannya nunggu gitu aja," ujarnya.
Pihak kepolisian pun masih memantau kejadian tersebut. Hingga kini korban hipnotis juga belum melaporkan kejadian itu.
Berdasarkan video yang beredar terlihat empat korban tampak duduk di pinggir trotoar. Terlihat sepeda yang dikendarai juga tergeletak di tengah jalan dan sejumlah petugas kepolisian juga menghampiri para korban.
Sebelumnya, aksi kejahatan terhadap pesepeda juga terjadi Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, pada Rabu (17/6) pukul 02.36 WIB dini hari. Ketika pesepeda itu melintas, tiba-tiba dua orang pelaku menghadang korban.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban.
"Sudah ada LP-nya (laporan polisinya) dan sedang dilakukan penyelidikan oleh anggota Reskrim," kata Kombes Budi Sartono kepada detikcom, Jumat (19/6/2020).
Budi mengatakan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga saat ini sedang mencari saksi-saksi.
"Kalau sudah ada LP berarti anggota sudah olah TKP dan periksa saksi korban dan lainnya, sementara anggota masih lidik," ujar Budi.
Korban langsung ditodong sebuah senjata tajam, diancam untuk menyerahkan barang berharganya. Sebuah handphone milik korban berhasil dirampas oleh pelaku.
Korban yang berteriak meminta tolong itu kemudian dibacok pada bagian perutnya. Pelaku langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor dengan melawan arah.
Polisi telah menangkap seorang pelaku dalam kejadian itu. Saat ini polisi masih mengejar pelaku lainnya.