PKPI Dukung Jokowi Reshuffle Kabinet: Waktunya Ganti Menteri Lamban!

PKPI Dukung Jokowi Reshuffle Kabinet: Waktunya Ganti Menteri Lamban!

Elza Astari Retaduari - detikNews
Senin, 29 Jun 2020 17:35 WIB
Sonny Tulung gabung PKPI
Sonny Tulung (Dok detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo mengancam akan me-reshuffle menteri bila tidak ada progres yang signifikan dalam menangani pandemi virus Corona (COVID-19). Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) sebagai partai pengusung Jokowi setuju dengan wacana tersebut dan menilai menteri yang lamban sudah selayaknya diganti.

"Momen ini sudah tepat bagi pak Jokowi melakukan reshuffle kabinet, waktunya ganti menteri-menteri yang lamban dalam menyikapi krisis dan mengikuti irama kerja Presiden!" ungkap juru bicara PKPI, Sonny Tulung, kepada wartawan, Senin (29/6/2020).

Menurut Sonny, Presiden Jokowi harus dikelilingi figur-figur proaktif dan cekatan dalam manajemen krisis. Hal tersebut mengingat masalah pandemi Corona bukan masalah kecil, apalagi pemerintah harus menjamin penghidupan 267 juta jiwa penduduk Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Jokowi harus dikelilingi oleh anggota kabinet yang gesit dan mampu memberikan solusi cepat dan tepat. Kalau perlu yang out of the box, tidak biasa-biasa dalam menangani segala permasalahan pandemi yang juga tidak biasa. Jabatan ini seharusnya diemban oleh anak-anak muda yang cerdas," ucap Sonny.

PKPI menyebut jangan sampai kinerja buruk menteri nantinya akan berdampak kepada Presiden Jokowi. Sonny juga mengapresiasi pernyataan Jokowi soal siap mempertaruhkan reputasi politiknya demi rakyat.

ADVERTISEMENT

"Kepemimpinan Pak Jokowi terus menjadi sorotan dunia! Jangan karena menteri-menteri yang lamban menjegal beliau. Pak Jokowi selalu siap mempertaruhkan reputasi politiknya demi rakyat. Reshuffle sekarang, now or never. Indonesia harus dikelola oleh tim kabinet sesuai harapan Pak Jokowi agar rakyat tidak bertambah sulit di masa pandemi," tuturnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi memerintahkan jajaran kabinet untuk melakukan kerja ekstra dalam menangani pandemi virus Corona. Tak tanggung-tanggung, Jokowi juga akan melakukan perombakan kabinet jika diperlukan. Jokowi pun mengancam akan melakukan reshuffle.

"Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah ke pemerintahan. Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara," ujar Jokowi dalam sidang kabinet paripurna pada 18 Juni 2020.

"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, Bapak-Ibu tidak merasakan itu sudah," imbuhnya.

(elz/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads