Penumpang pesawat dari Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu menuju Jakarta mengeluhkan rapid test corona yang lambat hingga diri gagal berangkat. Pihak Angkasa Pura buka suara.
Salah satu penumpang, Antonius Jumroni mengatakan dirinya menunggu lebih dari satu jam untuk mengetahui hasil rapid test yang disediakan di bandara. Padahal, katanya, di brosur tertulis hasil bisa diketahui 15 hingga 30 menit.
"Kita sayangkan pelayanan rapid test sangat lamban. Selain petugasnya hanya tiga orang, pendaftaran tidak memakai nomor urut meski sudah disiapkan dan hal ini tidak sesuai dengan brosur yang disebarkan di media sosial," kata Antonius, Senin (29/6/2020).
Antonius juga kecewa karena maskapai enggan menunda penerbangan padahal, katanya, penumpang telat naik pesawat gara-gara rapid test yang lambat. Dia menilai harusnya fasilitas bisa lebih baik.
"Percuma saja disediakan rapid test di bandara kalau fasilitasnya belum siap. Kita sudah 2 jam menunggu hasil rapid test ini baru keluar," tutur Antonius.
General Manager PT Angkasa Pura cabang Bandara Fatmawati Soekarno, Sarosa, mengatakan rapid test merupakan salah satu syarat penumpang melakukan penerbangan. Dia meminta penumpang melakukan rapid test sebelum membeli tiket pesawat.
"Itu sudah menjadi kesalahan dari penumpang, hendaknya penumpang terlebih dahulu melakukan rapid test sebelum membeli tiket. Apabila reaktif, tiket penerbangan juga hangus karena dilarang untuk berpergian," ujar Sarosa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya juga tidak dapat menambah petugas yang melakukan rapid test. Dia meminta penumpang melakukan rapid test di rumah sakit atau klinik sebelum hendak ke bandara.
"Petugas rapid test di bandara kita memang terbatas dan rapid test ini bisa dilakukan di rumah sakit ataupun di klinik," kata Sarosa.