Bagi detikers yang sedang mempersiapkan UTBK-SBMPTN pasti sudah tahu mengenai perubahan jadwal pengumuman SBMPTN bukan? Perubahan ini tentunya telah melewati berbagai pertimbangan yang cukup matang terkait situasi pendemi Covid-19 saat ini.
Berbagai tanggapan baik positif maupun negatif memang wajar terjadi dalam suatu perubahan apalagi mengenai perubahan sistem UTBK-SBMPTN yang sangat amat berbeda dengan sistem pelaksanaan dan juga pendaftaran SBMPTN 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pengumuman SBMPTN 2020 Resmi Diundur |
Dari mulai materi yang diujikan menjadi lebih sedikit yaitu hanya satu Tes Potensi Skolastik saja, perubahan sesi menjadi 2 sesi dalam satu hari, adanya penyebab lokasi tes yang menjadi lebih luas dan menjangkau setiap calon mahasiswa, serta perubahan mengenai teknik pelaksanaan yang lebih ketat dan mengacu pada protokol kesehatan.
Pro dan kontra atas perubahan jadwal pengumuman SBMPTN 2020 terjadi lantaran banyak detikers yang mendaftar UTBK-SBMPTN masih bingung. Nah, redaksi deticom akan mencoba menjelaskan mengenai beberapa perubahan tersebut serta maksud yang baik di balik perubahan tersebut. Berikut penjelasannya :
Perubahan Mata Ujian
Pada SBMPTN sebelumnya materi ujian mencakup saintek dan soshum. Pada SBMPTN kali ini menggunakan nilai UTBK dengan hanya 1 materi ujian yaitu TPS atau Tes Potensi Skolastik. Materi ujian ini sudah melingkupi berbagai tes kemampuan dari mulai penalaran umum, pengetahuan kuantitatif.
Pengetahuan dan pemahaman umum, dan juga kemampuan memahami bacaan dan menulis. Pelaksanaan tesnya juga cukup singkat yaitu hanya 1 jam 45 menit saja. Maksud baik di balik perubahan ini adalah untuk menyeleksi mahasiswa terbaik agar dapat masuk ke PTN namun tidak membuat suatu perkumpulan yang terlalu lama.
Perubahan Sesi
Sesi tes yang pada peraturan sebelumnya terdapat 4 kali sesi ujian, kali ini diubah menjadi 2 sesi saja dalam satu hari. Dalam penerapan perubahan ini, sesi pertama akan dilaksanakan pada pukul 09.00-11.15 WIB/WIT/WITA. Lalu sesi berikutnya pada pukul 14.00-16.15 WIB/WIT/WITA. Jarak antar sesi juga cukup lama yaitu sekitar 2 jam lebih 45 menit.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi pertemuan antar manusia. Tentu saja para calon mahasiswa yang akan melaksanakan ujian tidak hanya datang sendiri tapi juga ditemani oleh orang tua misalnya. Dengan waktu yang cukup senggang tersebut maka pertemuan antara detikers atau keluarga pengantar sesi satu dan sesi dua dapat dihindari.
Penyebaran Lokasi Tes
Perubahan pada pengumuman SBMPTN selanjutnya adalah lokasi tes yang lebih luas. Beberapa dari 74 pusat UTBK yang telah terpilih harus memulai kerja sama dengan mitra PTS atau SMA/SML sebagai tempat penyelenggaraan UTBK untuk melayani peserta yang tidak dapat hadir di pusat seperti yang berada di luar provinsi, atau yang berada di zona merah. Hal ini berkaitan dengan pembatasan mobilisasi peserta.
100% mematuhi Protokol Kesehatan
Perubahan yang mengenai pengumuman SBMPTN yaitu penerapan protokol kesehatan seperti penerapan pembatasan fisik, pengukuran suhu, tersedianya tempat cuci tangan agar semua detikers tidak ada yang tertular virus corona.
(erd/erd)