PD: Reshuffle Lebih Utama Ketimbang RUU HIP

PD: Reshuffle Lebih Utama Ketimbang RUU HIP

Mochamad Zhacky - detikNews
Senin, 29 Jun 2020 09:52 WIB
Giliran Partai Demokrat mendaftar ke KPU sebagai peserta Pemilu 2019. 4 Badut lucu mengiringi proses pendaftaran mereka.
Partai Demokrat (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan siap merombak kabinet jika para menterinya tidak bekerja ekstra dalam menangani pandemi virus Corona (COVID-19). Partai Demokrat (PD) menilai pernyataan Jokowi itu sebagai bukti bahwa penanganan dampak Corona lebih penting daripada masalah RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

"Reshuffle lebih menarik daripada HIP. Ini (pernyataan Jokowi) menandakan persoalan dampak pandemi lebih utama ketimbang masalah RUU HIP," kata Wasekjen PD Irwan kepada wartawan, Senin (28/6/2020).

Wasekjen Demokrat, Irwan.Wasekjen Demokrat, Irwan (Foto: Istimewa)

Irwan melihat sikap Jokowi tersebut itu menyiratkan adanya situasi yang kritis. Karena itu, dia meminta pemerintah berfokus menangani dampak pandemi Corona dan benar-benar meminta DPR menghentikan pembahasan RUU HIP.

"Jadi, (pembahasan RUU HIP) harus dihentikan, bukan ditunda," ujar Irwan.

"Harusnya pemerintah dan semua elemen warga bangsa terfokus pada penanganan dampak pandemi COVID-19," imbuhnya.

Selain berbicara soal reshuffle kabinet, Jokowi juga berbicara pembubaran lembaga. Menurut Irwan, salah satu lembaga yang bisa dibubarkan, yakni Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Pidato Jokowi itu pesannya ke partai koalisi dan para pembantunya. Jika Jokowi menyampaikan akan lakukan apa saja untuk rakyat, termasuk membubarkan lembaga, tentu apa pun lembaga itu punya potensi dibubarkan oleh presiden, termasuk BPIP," sebut Irwan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi memerintahkan jajaran kabinet untuk melakukan kerja ekstra dalam menangani pandemi virus Corona. Tak tanggung-tanggung, Jokowi juga akan melakukan perombakan kabinet jika diperlukan.

"Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah ke pemerintahan. Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara," kata Jokowi dalam sidang kabinet paripurna pada 18 Juni 2020.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut dia juga akan melakukan perombakan kabinet jika diperlukan. Jokowi menegaskan akan mengambil langkah penting untuk memerangi virus Corona.

"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak-ibu tidak merasakan itu sudah," katanya.

Halaman 2 dari 2
(zak/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads