.webp)
Sebanyak 3 orang petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dilaporkan dianiaya oleh warga saat bertugas. Salah seorang korban harus menjalani jahitan karena kepalanya robek.
"3 orang anggota kena pukul," ujar Kabid Ops Damkar Makassar, Hasanuddin kepada wartawan, Minggu (28/6/2020).
Peristiwa penganiayaan itu terjadi saat korban bertugas memadamkan api yang menimpa belasan rumah warga di Jalan Kerung Kerung, Makassar, sekitar pukul 11.00 Wita. Para korban adalah Andi Bahrul, Andi Syaruddin, dan Rahman Rahim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasanuddin mengatakan, seorang dari 3 anggotanya yang menjadi korban bahkan harus diberi jahitan karena kepala robek.
"Andi Syaruddin sementara penanganan luka jahitan di RS Pelamonia," katanya.
Seorang petugas Damkar Makassar menyebut mereka sejak awal menjadi sasaran intimidasi hingga kekerasan oleh warga.
"Sebenarnya sejak awal kita sudah diintimidasi," sebut Komandan Damkar Kompi C, Rustam Jufri, yang juga turun tangan ke lokasi.
Bahkan, kata Rustam, sejumlah armada Damkar Makassar juga menjadi sasaran kekerasan oleh warga.
"Pertama alat pemadam diambil alih, anggota dipukul, kaca mobil dipecah, tapi kita tetap melaksanakan tugas," katanya.
Akibat insiden ini, petugas Damkar Makassar bahkan harus angkat kaki dari lokasi lantaran merasa keselamatan mereka terancam.
"Pas kita proses pendinginan, anggota kita dipukul lagi, makanya kita tinggalkan keselamatan kita tidak terjamin," katanya.
Diduga warga setempat melakukan aksi kekerasan ke petugas lantaran menganggap petugas terlambat datang ke lokasi.
"Mungkin mereka kesal karena menganggap pemadam terlambat datang, padahal kita tidak terlambat karena kita dekat," pungkas Rustam.
