Pakar penyakit menular top Amerika Serikat, Anthony Fauci mengingatkan bahwa AS menghadapi "masalah serius" dari kasus-kasus virus Corona yang terus bermunculan, hingga menyebabkan pembatalan pembukaan kembali ekonomi di dua negara bagian AS.
Texas dan Florida telah menutup bar dan menerapkan kembali pembatasan-pembatasan pada hari Jumat (26/6) waktu setempat seiring jumlah kasus infeksi Corona di AS mencapai rekor harian, dengan peningkatan di 16 negara bagian, sebagian besar di selatan dan barat.
Penularan ini juga meningkat di Amerika Latin, di mana Brasil mencatat 1.140 kematian karena Corona dalam waktu 24 jam terakhir, dan Argentina pun memperketat lockdown di ibu kota Buenos Aires.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Eropa, negara-negara masih berdebat mengenai rencana untuk membuka kembali sebagian perbatasan Uni Eropa, dengan para pejabat resah atas keandalan data virus dari luar negeri, terutama China, tempat COVID-19 pertama kali muncul akhir tahun lalu.
Sebagian besar dunia Barat terus maju untuk mencabut pembatasan secara bertahap, meskipun ada peringatan dari otoritas kesehatan bahwa jika tergesa-gesa bisa menelan lebih banyak nyawa.
"Kita menghadapi masalah serius di bidang-bidang tertentu," kata ahli imunologi terkemuka AS, Anthony Fauci pada briefing Satuan Tugas Coronavirus Gedung Putih seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (27/6/2020).
"Satu-satunya cara kita untuk mengakhirinya adalah dengan mengakhiri itu bersama-sama," katanya tentang wabah itu.
AS saat ini mencatat lebih dari 30.000 kasus infeksi Corona setiap hari. Dengan hampir 125.000 orang meninggal karena Coron, AS mencatat jumlah kematian tertinggi yang dikonfirmasi di dunia.
Texas adalah salah satu negara bagian AS yang paling agresif dalam melonggarkan pembatasan-pembatasan. Namun, strateginya telah menjadi bumerang, setelah negara bagian itu mencatat lonjakan kasus Corona yang sangat signifikan.
"Jelas bahwa peningkatan kasus sebagian besar didorong oleh jenis kegiatan tertentu, termasuk warga Texas yang berkumpul di bar," kata Gubernur Greg Abbott.