Tukang bakso cuanki kini jadi perbincangan gegara salah satu oknum pedagangnya ketahuan meludahi mangkuk pembeli di Jakarta. Ternyata, tukang cuanki kebanyakan berasal dari Kabupaten Garut.
Di Kabupaten Garut ada salah satu kecamatan yang jadi pusat para pedagang bakso cuanki, yakni Kecamatan Singajaya. Para pedagang bakso cuanki yang tersebar di kota-kota besar banyak yang berasal dari Singajaya.
Camat Singajaya, Budiman saat dikonfirmasi detikcom Jumat (26/6/2020) sore membenarkan hal tersebut. Menurut Budiman, banyak warganya yang berjualan cuanki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dibandingkan dengan kecamatan lain mungkin iya penjual cuanki mayoritas dari Singajaya. Tapi, kalau di Singajaya bukan mayoritas. Kebanyakan berkebun, petani, buruh, perajin gula dan lain-lain," kata Budiman.
Budiman mengatakan, ada ratusan warganya yang berjualan cuanki. Dari 9 desa yang ada di sana, sekitar 50 hingga 100 orang warga di tiap desa merantau ke kota jadi penjual cuanki.
"Mereka jualan di luar kabupaten, bahkan ada yang sampai ke Malang, Jawa Timur," ungkap Budiman.
Meski begitu, tidak ada ciri khas khusus yang membedakan antara para pedagang cuanki dari Singajaya dengan pedagang cuanki dari daerah lain.
Sebelumnya diberitakan, seorang pedagang bakso cuanki di Jakarta kedapatan meludahi mangkuk pedagang.
Polisi bahkan sempat memanggil pedagang bernama Windra Suherman itu untuk diklarifikasi. Kepada polisi, Windra mengaku meludahi mangkuk itu sebagai amalan yang dipelajari dari guru spiritualnya agar dagangan laku.
Windra sendiri diketahui bukan merupakan pedagang bakso cuanki asal Singajaya. Dia berasal dari Kecamatan Cilawu, Garut.
(mud/mud)