Munculnya klaster pernikahan sebagai klaster baru penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Semarang ternyata berdampak pada banyaknya acara pernikahan yang dibatalkan. Para pengusaha di bidang pernikahan mengaku pendapatan mereka pun terpukul.
"Drastis empat bulan nonaktif, ditambah jujur berita yang itu, repot, mulai sudah ada pembatalan dan pemunduran lagi, dampaknya juga tidak hanya Semarang," kata Juru bicara Gabungan Penyelenggara Pernikahan Semarang (GPPS) Kota Semarang Nanang Khusnaini usai deklarasi penyelenggara pernikahan Semarang di era new normal, di Hotel Horison Nindya, Semarang, Jumat (26/6/2020).
Nanang mengaku belum tahu pasti jumlah pasangan yang membatalkan atau memundurkan pesta pernikahannya sejak berita klaster pernikahan itu ramai Sabtu (20/6). Menurutnya pesta pernikahan tetap bisa digelar namun dengan mematuhi protokol kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka perlu edukasi. Di deklarasi ini kita mendorong termasuk keluarga pengantin harus patuhi protokol kesehatan," tegasnya.
Nanang menyebut pihak vendor bakal menjelaskan protokol kesehatan yang wajib dijalankan selama pernikahan berlangsung. Pesta pernikahan tetap bisa berlangsung selama ada komitmen dari mempelai dan vendor untuk menjalankan protokol kesehatan tersebut.
"Sampaikan kepada semua vendor kalau ketemu calon pengantin jelaskan soal protokol kesehatan, sanggup tidak," terangnya.