Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu mengatakan negaranya akan bekerja sama dengan Uni Emirat Arab (UAE) untuk memerangi pandemi virus Corona. Kedua negara menjajaki kerja sama meski kurangnya hubungan diplomatik.
"Kolaborasi ini akan berada di bidang penelitian dan pengembangan dan teknologi, di bidang yang akan meningkatkan keamanan kesehatan di seluruh wilayah," kata Netanyahu seperti dilansir AFP, Jumat (26/6/2020).
Netanyahu tidak memberikan rincian lebih lanjut, tetapi mengatakan bahwa kerjasama yang direncanakan akan diumumkan secara resmi oleh menteri kesehatan Israel dan UAE. "Adalah hasil dari kontak yang berkepanjangan dan intens dalam beberapa bulan terakhir," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Yordania dan Mesir, negara-negara Arab tidak memiliki hubungan resmi dengan Israel. Tetapi negara-negara Arab di Teluk, termasuk UAE, semakin membangun hubungan informal dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir di tengah keprihatinan bersama atas Iran.
"Semakin kuat kita, semakin kuat kita dalam menghalangi musuh kita dan membawa teman kita lebih dekat," ucap Netanyahu.
Pernyataannya itu disampaikan hanya beberapa hari sebelum Israel berniat memulai rencana yang didukung AS untuk mencaplok permukiman di Tepi Barat yang diduduki dan Lembah Jordan. Rencana itu memicu kemarahan rakyat Palestina dan mengundang kecaman internasional.
Pada hari Rabu (24/6), PBB, Eropa, dan Arab memperingatkan Israel bahwa rencana itu akan memberikan pukulan besar bagi perdamaian. Negara-negara Arab telah berulang kali menyerukan penyelesaian konflik Palestina-Israel sebagai syarat untuk normalisasi hubungan.
Pada awal bulan ini, duta besar UAE untuk AS memperingatkan bahwa aneksasi bagian-bagian Tepi Barat akan membahayakan pemanasan hubungan Arab-Israel.
"Aneksasi pasti dan segera akan mengacaukan aspirasi Israel untuk meningkatkan keamanan, hubungan ekonomi dan budaya dengan dunia Arab dan dengan UAE," tulis Yousef al-Otaiba.
(rfs/rfs)