Nahas Pesawat Pakistan Jatuh Gegara Bahas Corona Bikin Pilot Tak Awas

Round-Up

Nahas Pesawat Pakistan Jatuh Gegara Bahas Corona Bikin Pilot Tak Awas

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 25 Jun 2020 20:38 WIB
CORRECTS NUMBER OF PASSENGERS TO NEARLY 100, INSTEAD OF MORE THAN 100 - Volunteers look for survivors of a plane that crashed in a residential area of Karachi, Pakistan, May 22, 2020. An aviation official says a passenger plane belonging to state-run Pakistan International Airlines carrying nearly 100 passengers and crew crashed near Karachis airport. (AP Photo/Fareed Khan)
Foto: Puing-puing pesawat Pakistan International Airlines yang jatuh (AP Photo/Fareed Khan)
Jakarta -

Pesawat Pakistan International Airlines bernomor penerbangan PK8303 yang terbang dari Lahore jatuh sebelum mendarat di Bandara Internasional Jinnah di Karachi. Pesawat nahas itu jatuh lantaran pilot tak awas karena sedang membahas Corona.

Pesawat sempat berputar-putar di udara sebelum akhirnya jatuh. "Kami lanjut langsung, Pak - kami kehilangan mesin," kata pilot pesawat nahas itu sebelum jatuh di permukiman kumuh kawasan selatan Karachi, Jumat (22/5/2020).

Informasi itu dilansir Associated Press (AP) dari rekaman pilot diunggah oleh situs LiveATC.net. Pesawat kemudian berputar-putar di udara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konfirmasikan upaya Anda di perut (mendarat menggunakan perut pesawat/belly landing)," kata petugas ATC kepada pilot, menawarkan landasan pacu (runway).

ADVERTISEMENT

"Pak - mayday, mayday, mayday, mayday Pakistan 8303," kata pilot terakhir kali dalam komunikasi itu.

Mayday adalah kode bahwa pesawat mengalami kegagalan mesin lengkap. Mayday berasal dari bahasa Prancis m'aidez yang artinya 'bantu saya'.

Pesawat itu membawa 99 penumpang dan 8 awak kabin. Pesawat itu adalah Airbus A320. Saksi mata di bawah melihat pesawat itu seperti hendak mendarat dua atau tiga kali sebelum menhunjam permukiman di dekat Bandara Internasional Jinnah.

Laporan awal dari kecelakaan pesawat maskapai Pakistan itu bulan lalu telah dirilis. Laporan itu menyebut pilot dan kopilot pesawat tidak fokus karena sedang membahas virus Corona (COVID-19) sesaat sebelum pesawat jatuh dan menewaskan 98 orang.

Seperti dilansir AFP, Kamis (25/6/2020), disebutkan juga dalam laporan resmi yang dirilis pada Rabu (24/6) waktu setempat, bahwa pilot berusaha mendaratkan pesawat dengan roda yang masih belum keluar.

Seluruh penumpang dan awak, kecuali dua orang, tewas dalam kecelakaan ini. Satu orang anak meninggal di daratan setelah pesawat jatuh.

Para penyidik mendapati bahwa pesawat berada di posisi dua kali lipat dari ketinggian yang tepat saat pertama mendekati landasan. ATC menyarankan pilot untuk terbang berputar demi menurunkan ketinggian secara bertahap. Namun bukannya berputar, pilot tetap berusaha melakukan pendaratan, padahal roda pendaratan telah dimasukkan kembali.

ATC melihat mesin pesawat jenis Airbus A320 itu menggores landasan hingga memicu percikan api, namun tidak memberi tahu kokpit. Mesin pesawat yang sudah rusak itu mati saat pesawat melakukan upaya pendaratan kedua.

Menteri Penerbangan Pakistan, Ghulam Sarwar Khan, menuturkan kepada parlemen bahwa kedua pilot sedang membahas virus Corona (COVID-19) saat keduanya berupaya mendaratkan pesawat dan saat mematikan autopilot.

"Pilot dan kopilot tidak fokus dan saat itu mereka membahas soal Corona. Itu (virus Corona) ada di dalam pikiran mereka. Keluarga mereka terdampak dan mereka membahas soal itu," tutur Khan. "Sangat disayangkan, pilot terlalu percaya diri," imbuhnya.

Identitas pilot dan kopilot tidak diungkap lebih lanjut. Namun seorang pejabat senior PIA menuturkan kepada AFP, bahwa kapten yang menerbangkan pesawat itu bernama Sajjad Gul, yang telah mengabdi selama 25 tahun dan mencatat 17 ribu jam terbang, termasuk 4.500 jam terbang dengan pesawat Airbus A320.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads