Diprotes Warga, Jepang Akhirnya Batalkan Sistem Pertahanan Rudal AS

Diprotes Warga, Jepang Akhirnya Batalkan Sistem Pertahanan Rudal AS

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 25 Jun 2020 15:43 WIB
The US anti-missile station Aegis Ashore Romania is pictured at the military base in Deveselu, Romania on May 12, 2016. - Aegis Ashore is a land-based capability of the Aegis Ballistic Missile Defense (BMD) System. (Photo by DANIEL MIHAILESCU / AFP)
Ilustrasi -- Sistem anti-rudal Aegis Ashore (DANIEL MIHAILESCU/AFP)
Tokyo -

Jepang membatalkan pengerahan sistem pertahanan rudal Amerika Serikat (AS) yang bernilai miliaran dolar AS. Pembatalan ini diumumkan beberapa hari setelah pemerintah Jepang mengumumkan penangguhan program sistem anti-rudal tersebut.

Seperti dilansir AFP, Kamis (25/6/2020), sistem Aegis Ashore seharusnya ditempatkan di dua wilayah Jepang dalam program berbujet besar dan kontroversial. Namun pemerintah Jepang menghentikan program ini setelah mendapat tekanan dari warga yang khawatir akan risiko dari sistem pertahanan rudal ini.

"Dewan Keamanan Nasional telah membahas persoalan ini dan mencapai kesimpulan bahwa pengerahan Aegis Ashore di Akita dan Yamaguchi akan dibatalkan," tutur Menteri Pertahanan Jepang, Taro Kono, dalam rapat Partai Demokrat Liberal yang berkuasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin meminta maaf secara mendalam atas hal ini," imbuhnya.

Pemerintah Jepang awalnya menjamin bahwa sistem pencegat rudal tidak akan mendarat di area permukiman dekat sistem itu dipasang. Namun pekan lalu, saat mengumumkan bahwa pengerahan sistem anti-rudal ditangguhkan, Kano menyatakan bahwa menepati janji itu akan membutuhkan upgrade perangkat keras yang mahal dan memakan banyak waktu.

ADVERTISEMENT

Sistem anti-rudal Aegis Ashore, yang pembeliannya disetujui tahun 2017, diperkirakan memakan biaya US$ 4,2 miliar, setara nyaris Rp 60 triliun, selama tiga dekade. Namun sejumlah klaim menyebut perkiraan awal itu lebih rendah dari biaya sebenarnya.

Kesepakatan membeli sistem anti-rudal buatan AS itu dipandang sebagai upaya Jepang untuk meningkatkan kemampuan bertahan usai Korea Utara (Korut) beberapa kali melakukan uji coba rudal balistik. Namun ada juga yang memandang kesepakatan itu sebagai upaya menjalin hubungan lebih erat dengan AS.

Militer Jepang telah sejak lama hanya terbatas pada pertahanan diri dan negara ini sangat bergantung pada AS di bawah aliansi keamanan bilateral.

Pekan lalu, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menyatakan pemerintah berkomitmen untuk mempertimbangkan alternatif bagi sistem Aegis Ashore. "Seharusnya tidak ada celah dalam pertahanan negara kita. Kita ingin menggelar diskusi soal langkah-langkah yang diperlukan," ucapnya.

Tonton video 'Pangkalan Militer AS di Jepang Kebakaran':

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads