Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Banten Ati Pramudji Hastuti menyarankan pasien yang akan melahirkan untuk melakukan rapid test. Termasuk untuk tenaga kesehatan yang akan melakukan tindakan operasi.
"Sebaiknya untuk pasien yang melahirkan dan pasien akan dilakukan tindakan terlebih dahulu dilakukan rapid. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga keamanan dan keselamatan pasien dan petugas kesehatan," kata Ati kepada wartawan di Serang, Kamis (25/6/2020).
Tapi, memang ada rumah sakit yang tidak memberlakukan rapid secara gratis. Kisaran harga rumah sakit memberlakukan pembiayaan rapid test sebesar Rp 350 hingga Rp 500 ribu.
Pemprov Banten sendiri sejauh ini sudah menganggarkan Rp 25,9 miliar khusus untuk pelaksanaan rapid test secara massal. Ada 154 ribu rapid dan sisa 35 ribu yang akan digunakan untuk publik termasuk pesantren.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaksanaan tes ini menurutnya masih penting digunakan selama pandemi. Tes gunakan untuk penjaringan dan skrining massal sebagai langkah awal siapa saja yang diprioritasnya untuk swab. Langkah ini juga dilakukan untuk memutus mata rantai penularan.
Pemeriksaan swab sendiri, katanya dilakukan oleh tenaga khusus yang terbatas. Belum lagi soal waktu pemeriksaan, ketersediaan labolatorium rujukan, reagen dan bahan habis pakai yang harus dipesan dengan cara inden.
"Sehingga rapid test masih terus digunakan dan efektif di masa pandemi ini," pungkasnya.
(bri/mud)