Sejak 3 Tahun Lalu Heboh Ternak Mati Darah Terisap Belum Terungkap

Round-Up

Sejak 3 Tahun Lalu Heboh Ternak Mati Darah Terisap Belum Terungkap

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 25 Jun 2020 07:58 WIB
Hewan ternak di Taput mati misterius (dok. Istimewa)
Foto: Hewan ternak di Taput mati misterius (dok. Istimewa)
Medan -

Puluhan hewan ternak di Tapanuli Utara (Taput) mati diduga karena darah diisap makhluk misterius. Ternyata, kasus ini sudah terjadi sejak 3 tahun lalu dan belum juga terungkap.

Kasus ini mencuat sejak Minggu (21/6). Saat itu, Bupati Taput Nikson Nababan mengatakan dirinya telah menerima laporan soal kematian misterius puluhan ternak milik warga dengan kondisi darah terisap.

"Sudah, sudah saya koordinasikan juga dengan pihak TNI-Polri untuk membantu masyarakat. Pihak PSDA juga sudah turun," ucap Nikson saat dimintai konfirmasi.



Nikson mengatakan dirinya menerima laporan peristiwa ini sejak 4 hari sebelumnya. Menurutnya, ada puluhan ekor ternak mulai dari ayam, itik, hingga babi yang mati.

"Sudah ada puluhan ternak, ayam, itik, babi," ucapnya.

Nikson menyebut pihaknya masih menyelidiki peristiwa ini. Dia menyebut, berdasarkan laporan yang diterimanya, darah dari hewan ternak yang mati tersebut diisap dan organ dalam tubuhnya dimakan.

Namun, kondisi bagian luar ternak masih nyaris utuh. Ada juga luka seperti gigitan di sekitar leher dan bagian perut yang sobek. Ada juga bekas seperti luka akibat cakaran di badan hewan ternak yang mati.

"Darahnya saja diisap. Sama bagian dalam tubuh dimakan," ucapnya.

Nikson pun menggelar sayembara berhadiah Rp 10 juta bagi warga yang bisa mengungkap makhluk apa di balik serangan terhadap ternak ini. Dia mengatakan Pemkab Taput menunggu penyelidikan tuntas lebih dulu sebelum nantinya membahas apakah akan memberi kompensasi atau tidak bagi warga yang hewan ternaknya mati.

"Kita pastikan dulu makhluk ini ada betul atau tidak dan bisa ditangkap, baru nanti kita pikirkan kompensasi terhadap ternak warga yang mati," ucap Nikson.

Misteri soal pelaku pengisap darah hewan ternak ini pun membuat sebagian warga percaya dengan hal-hal mistis, seperti pelaku serangan merupakan makhluk gaib homang. Homang sendiri merupakan makhluk seram dalam cerita rakyat setempat yang disebut tinggal dalam hutan, berwarna hitam, punya bulu panjang, hingga kuku panjang untuk mencakar mangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski ada warga yang percaya dengan hal mistis di balik peristiwa ini, Nikson mengatakan penyelidikan tetap dilakukan. Dia menyebut ada jejak dan bekas kerusakan di kandang hewan-hewan ternak itu.

"Mudah-mudahan saja binatang itu. Kemarin TNI-Polri dan kita sudah memasang jebakan-jebakan dan tim hari ini turun lagi untuk berburu," ujarnya.

Terbaru, Nikson mengungkap kalau kasus serupa telah terjadi berturut-turut sejak 2017. Hingga kini, penyebab peristiwa tersebut belum juga terungkap. Dia meminta warga segera melapor jika peristiwa serupa terjadi lagi agar hewan yang mati bisa diautopsi.

"Kapolsek Siborongborong Silalahi melaporkan sebenarnya ini sudah terjadi beberapa tahun berturut-turut. Sejak tahun 2017, 2018, dan 2019," ucap Nikson, Rabu (24/6).

Pihak BKSDA juga angkat bicara soal peristiwa ini. Menurut BKSDA, ada kesulitan untuk mengungkap penyebab matinya hewan ternak tersebut karena bangkai hewan yang langsung dikubur warga.

"Belum bisa kita simpulkan karena hanya foto yang kita analisa," kata Kepala Seksi BKSDA Sumut Wilayah IV Tarutung Manigor Lumbantoruan.



Manigor mengatakan pihaknya kesulitan menganalisis karena bangkai hewan sudah dikuburkan. Selain itu, jejak kaki hewan di lokasi kejadian sudah hilang.

"Bangkai binatang tersebut sudah sempat dikuburkan dan jejak kaki dan cakaran tidak jelas lagi. Sudah kena hujan dan jejak kaki yang lain," ujarnya.

Manigor kemudian menjelaskan adanya kemungkinan hewan dibunuh dengan benda tajam. Hal ini, menurut Manigor, dilihat dari bekas luka yang ada di tubuh hewan.

"Apabila kita teliti bekas luka yang ada dalam foto-foto binatang yang jadi korban tersebut, seperti ada kemungkinan seperti bekas benda tajam," jelasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads