Warga Karawang yang bepergian menggunakan angkot perlu waspada. Sebab aksi pencopetan dalam angkot kembali terjadi. Peristiwa terakhir menimpa seorang perempuan, Selasa (23/6/2020).
Di dalam angkot itu, korban duduk di pojok. Tak lama kemudian, naik tiga orang pria secara berturut-turut.
"Dua orang pelaku duduk di sebelah saya," kata korban saat ditemui detikcom di Mapolsek Karawang Kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, tiba-tiba seorang pelaku yang duduk di samping korban minta tolong karena tangannya terjepit kaca angkot. "Dia tiba-tiba teriak minta tolong dibukain kaca karena tangannya terjepit," ucapnya.
Tanpa merasa curiga, korban pun membuka kaca jendela dengan maksud menolong pria itu. "Waktu itu saya tidak curiga karena merasa kasihan," tuturnya.
Saat korban sibuk menggeser kaca jendela angkot, tanpa ia sadari seorang rekan pria itu merogoh tas dan mengambil ponsel miliknya.
Beberapa saat kemudian, ketiga pria itu turun berbarengan di Jalan Ahmad Yani. "Saya lalu diperingati sopir untuk mengecek barang, apakah ada yang hilang," ujar korban.
Ia lantas memeriksa tasnya. Ternyata ponselnya raib. Sopir angkot, kata korban, lalu menyarankan turun dan mencari pelaku yang kabur ke SPBU Bensin Karangpawitan.
"Coba cari ke pom bensin, tadi copetnya masuk ke sana. Teriak saja maling," ucap korban menirukan perkataan sopir angkot jurusan Johar-Tanjungpura itu.
Mendengar teriakan korban, warga berhamburan ikut mencari komplotan copet itu. Seorang copet ditangkap warga saat akan kabur. "Seorang lagi kabur ke jembatan penyeberangan. Warga lalu mengepung copet dan menangkapnya," tutur korban.
Dua jambret tertangkap, lalu diamuk massa. Polisi yang berpatroli kemudian mengamankan dua pelaku dan membawanya ke Mapolsek Karawang Kota.
"Kedua pelaku adalah sindikat copet asal Lampung. Mereka mengaku sering beraksi di Bandung dan kali ini mereka beraksi di Karawang," kata Panit Reskrim Polsek Karawang Kota Aiptu Murtija usai memeriksa dua copet tersebut.
Kedua pelaku adalah R (39) dan I (24). Saat ini Unit Reskrim Polsek Karawang Kota masih mendalami sindikat tersebut dan memburu seorang copet lainnya.