Orang tua calon siswa bisa mengakses masuk ke dalam situs tersebut, namun saat masuk ke tab seleksi terjadi sejumlah kendala. Dilihat detikcom dari lini masa Twitter pada pukul 15.00 WIB, terlihat sejumlah netizen yang mengeluhkan sulitnya melihat hasil seleksi.
"ADUH PPDB JABAR LEMOT PARAH' ujar akun @obseacssion.
"masa ga ada pilihan kotanya,,, hello ppdb jabar ????" tulis akun @aaigooyaa
"P for Punteun PPDB Jabar ini udah sejam loh kok masih down @disdik_jabar" tulis akun @moonxtaeill.
"Capek bgt ikut ngecek web ppdb jabar" ujar NaNaniess
Detikcom pun mencoba membuka portal PPDB Jabar, laman homepage bisa diakses. Namun setelah memasukkan input kota, jenis sekolah, sekolah tujuan tak kunjung muncul.
Walau begitu, sejumlah netizen pun telah berhasil melihat hasil seleksi pada laman PPDB Jabar.
"Pas udh bisa liat ppdb jabar tidak diterima' tulis akun @ayefukinscewpid.
"...seseneng itu ponakan tersayang masuk SMA favoritnya. Mengingat saingannya di jalur rapot 200an, yang diterima tok 70, alhamdulillah" tulis akun @fatassht.
Saat dihubungi, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, kendala tersebut mungkin terjadi karena membludaknya pengguna yang mengakses server tersebut.
"Saya barusan juga mencoba, ada yang bisa, ada yang enggak. Saya mencoba, kemudian dua rekan saya mencoba, dari tiga hanya satu, dua lagi tidak bisa masuk. Ini menjadi evaluasi bagi saya untuk perbaikan ke depannya," ujar Dedi Senin sore.
Dedi mengatakan, pada tahap pertama ini diikuti oleh 204.845 pendaftar. Sementara jumlah yang diterima sekitar 111.976 orang. Jumlah itu masih kurang dibandingkan dengan jumlah kuota yang ditetapkan sekitar 149.977 orang di tahap satu PPDB ini. "Artinya dari jumlah yang diterima itu, tidak juga memenuhi kuota 50 persen, dari jalur afirmasi, prestasi dan jalur perpindahan. Begitu gambarannya," ujar Dedi.
(yum/ern)