Menko PMK soal Kerumunan di CFD: Jika Tak Beres, Segera Evaluasi

Menko PMK soal Kerumunan di CFD: Jika Tak Beres, Segera Evaluasi

Tim detikcom - detikNews
Senin, 22 Jun 2020 14:07 WIB
188 WNI di kapal World Dream akan dievakuasi pada 26 Februari 2020. Nantinya, para WNI tersebut bakal diobservasi di Pulau Sebaru.
Menko PMK Muhadjir Effendy. (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Pembukaan sektor-sektor tertentu serta kegiatan sudah mulai dilakukan secara bertahap di sejumlah wilayah Indonesia, dengan ketentuan harus menjalankan protokol kesehatan. Pemerintah pusat mengimbau dilakukannya evaluasi jika ditemukan hal yang tidak tepat.

Hal ini disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy saat ditanya evaluasi pelaksanaan new normal serta adanya masyarakat yang berkerumun saat CFD. Muhadjir awalnya menyampaikan perlunya dilakukan simulasi sebelum dilakukannya pengurangan pembatasan.

"Sesuai dengan arahan bapak presiden, sebaiknya kalau akan mulai mengurangi pembatasan terutama untuk sektor-sektor tertentu, itu kan harus ada simulasi-simulasi baru nanti bisa dipastikan kalau semuanya aman terkendali, terutama untuk protokol kesehatan yang khusus, baik yang generik maksud saya, yang generik itu cuci tangan pakai masker menjaga jarak," kata Muhadjir kepada wartawan seusai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Protokol kesehatan seperti mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menggunakan masker, dan menjaga jarak merupakan 3 ketentuan utama yang harus dijalankan untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19). Jika ditemukan kendala, seperti membludaknya masyarakat di bandara, maka harus segera dievaluasi.

"Presiden selalu menaruh perhatian sangat tinggi adanya pembukaan-pembukaan wilayah tertentu, objek-objek tertentu, kemudian ada tiga hal itu yang kurang berjalan dengan baik. Karena itu... tetapi kan begini, biasanya memang kalau 1-2 kali tahap pertama itu kan pasti ada hal-hal yang terjadi yang di luar perhitungan, seperti waktu kita membuka bandara misalnya, 1-2 hari terjadi apakah terjadi anomali, tapi setelah itu sudah bisa kita evaluasi," kata Muhadjir.

ADVERTISEMENT

Tonton video 'Pemerintah: Masih Ada Warga Lupa Jaga Jarak di CFD Jakarta':

Untuk itu, Muhadjir mengimbau kepada semua pihak yang menyetujui pembukaan pada sektor dan kegiatan tertentu untuk melakukan evaluasi jika ditemukan kendala. Harapannya, sektor-sektor tertentu dan kegiatan yang dimaksud disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.

"Saya mengimbau kepada semua saja yang telah menyetujui adanya pembukaan untuk sektor kegiatan tertentu supaya kalau ada yang tidak tepat atau yang kurang beres segera diadakan evaluasi dan untuk tahap berikutnya supaya dilaksanakan sesuai dengan protokol yang sudah ada," ucapnya.

CFD ruas Jalan Sudirman-Thamrin sebelumnya kembali dibuka untuk masyarakat pada hari Minggu (21/6). Kerumunan masyarakat tidak terhindarkan pada CFD kemarin. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mengevaluasi pelaksanaan CFD.

"Nanti malam kita akan evaluasi HBKB (hari bebas kendaraan bermotor). Dari situ kita akan kabarkan apa yang akan dikerjakan," kata Anies di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/6).

Halaman 2 dari 2
(dkp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads