Pemerintah Kota Bandung menerjunkan sejumlah aparatur sipil negara (ASN) untuk mengawasi pertokoan agar selalu menerapkan protokol kesehatan. Hal itu dilakukan demi mencegah penyebaran Corona di Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengungkapkan sejumlah ASN yang diterjunkan ke lapangan adalah mereka yang sebelumnya bekerja di rumah atau work from home (WFH).
"Karena kan, kita sudah merelaksasi beberapa kegiatan ekonomi, teman-teman yang selama ini WFH ditugaskan untuk ikut membantu pengawasan sektor-sektor yang dilakukan relaksasi," kata Yana di Balai Kota Bandung, Senin (22/6/2020).
Yana tidak menyebutkan jumlah keseluruhan ASN yang diterjunkan untuk mengawasi relaksasi ekonomi di Kota Bandung. Hanya menurutnya ada 30 persen dari total ASN Kota Bandung sekitar 15 ribu..
"Banyak, ya yang WFH hampir 30 persen dari jumlah PNS. Misalkan guru-guru yang WFH dia juga ikut mengawasi," ungkapnya.
Dia menjelaskan, ASN tersebut mengawasi relaksasi ekonomi sesuai domisili. Sedangkan yang tidak sesuai domisili diatur Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bandung
"Jadi misalkan toko mandiri, yang bersangkutan rumahnya di daerah mana dia ikut (mengawasi) dan itu semuanya dilaporkan dulu ke BKPP, sehingga yang WFH tetap jalan (bekerja)," ucapnya.
Yana menuturkan, mereka sudah terjun ke lapangan dan mengawasi relaksasi ekonomi yang sudah berjalan beberapa waktu terakhir.
"Sudah, sudah berjalan. Ia sesuai domisili, karena kan yang dibuka dan direlaksasi toko mandiri itu ribuan, kalau mengandalkan dinas terkait kan enggak mungkin," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga video 'Ma'ruf Amin: Pemerintah Sangat Serius Kaji Penerapan New Normal':
(wip/mso)