Polisi kembali menjadi target dari aksi teror. Kali ini Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni dan sopirnya, Bripda Hanif Ariyono menjadi korban dari serangan pria bersenjata sabit.
Peristiwa terjadi pada Minggu (22/6) sekitar pukul 10.20 WIB. Saat itu anggota Polres Karanganyar bersama sekelompok relawan akan melaksanakan kegiatan susur gunung membersihkan jalur pendakian Lawu.
Saat seluruh peserta tengah bersiap di pintu masuk jalur pendakian, tiba-tiba seorang pria mengejar Busroni yang tengah duduk di dekat musala. Pelaku juga menyerang sopir Wakapolres dan seorang relawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi saya duduk di kursi, memindahkan barang dari tas carrier ke tas kecil. Tiba-tiba ada yang menyerang," kata Busroni kepada wartawan, Minggu.
Busroni juga menceritakan bahwa dirinya dapat menangkis serangan pelaku. Saat itu dia membawa tongkat pendaki.
"Alhamdulillah ini tongkat untuk menangkis serangan dari kelompok tertentu yang menyerang saya dan driver saya. Terimakasih ya Allah telah menyelamatkan kami," kata Wakapolres dalam video yang diperoleh detikcom.
Busroni hanya mengalami luka di tangan yang digunakan untuk menangkis. Sopirnya luka di leher dan punggung. Sedangkan relawan juga mengalami luka ringan.
"(Sopir) kena bacok di leher dan punggung. Dirawat di rumah sakit, tapi kondisinya stabil. Semoga hari ini boleh pulang," kata Kapolres Karanganyar AKBP Leganek Mawardi, Minggu siang.
Tonton video 'Wakapolres Karanganyar Diserang, Kapolda: Pelaku Dilumpuhkan':
Usai menengok anggotanya yang menjadi korban, Kapolda juga mengecek lokasi kejadian di pintu jalur pendakian Cemoro Kandang. Kapolda tiba sekitar pukul 16.35 WIB.
Hanya 20 menit dia berada di lokasi. Wartawan tidak diberbolehkan masuk ke area lokasi kejadian.
Pantauan detikcom, garis polisi dipasang di pintu masuk jalur pendakian. Setelah Kapolda meninggalkan lokasi, garis polisi kemudian dicopot.
Luthfi mengatakan pelaku ditembak tiga kali di lokasi kejadian. Pelaku dilumpuhkan dengan menembak ke arah kakinya.
"Kita ambil tindakan dengan dilumpuhkan. Jadi ditembak kakinya tiga kali. Kemudian terjatuh. Akhirnya dia dibawa ke rumah sakit, kehabisan darah dan meninggal," kata Ahmad Luthfi di RSUD Karanganyar.
Polisi saat itu masih menyelidiki siapa pelaku yang melakukan aksi teror tersebut. Belum diketahui juga motif pelaku melancarkan serangan kepada polisi.
"Sampai sekarang belum tahu identitasnya orang tidak dikenal itu," kata Luthfi melanjutkan.
Pada Minggu petang, kedua personel Polres Karanganyar tersebut sudah diperkenankan pulang dari RS karena kondisinya membaik.