Muncul kehebohan di internet, yang menyatakan tanggal 21 Juni 2020 adalah hari kiamat. Isu kiamat tersebut kemudian menjadi trending topic di twitter.
Isu ini ramai diperbincangkan dengan dengan mengaitkan Tafsir Kalender Suku Maya. Dimana dalam tafsirnya mengindikasikan, bumi akan berakhir 21 Juni 2020.
Terakhir Kalender Suku Maya ini menafsirkan kiamat akan terjadi 21 Desember 2012, namun ternyata salah. Saat ini kembali ditafsirkan kiamat akan terjadi 21 Juni 2020. Prediksi itu bentrok dengan tanggal Gerhana Matahari Cincin Api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berita ramalan kiamat ini sudah beredar sepekan sebelumnya. Berbagai media massa juga ramai memberitakan isu tersebut, diantaranya media massa dari Inggris The Sun, The New York Post.
Pencarian di Google, menunjukkan isu ini juga banyak diberitakan oleh situs-situs asal India.
Saat detikcom mencoba menelusuri pencarian Twitter, ada akun atas nama Paolo Tagaloguin tapi ternyata ini hanya akun kloning dari akun Paolo Tagaloguin yang sudah telanjur terkenal. Akun kloningan ini baru mencuit pertama kali (langsung soal kiamat) pada 15 Juni, bukan pada 13 Juni seperti saat The Sun memberitakan pertama kali.
Tonton juga video 'Viral! Ceramah Ustaz Das'ad soal 'Panitia Hari Kiamat'':
Sebenarnya, orang-orang Suku Maya tidak pernah memprediksi akhir zaman melainkan hanya waktu berakhirnya kalender mereka karena siklusnya telah habis. Eric Mack dari Forbes menuliskan, ini sama seperti orang tua kita yang membuang kalender lama tiap Desember. Ini bukan pertanda apapun kecuali hanya pertanda dimulainya tahun baru.
Paolo Tagaloguin dalam cuitan yang telah dihapus berpendapat, selama ini orang telah salah tafsir terhadap kalender Suku Maya. Semula, orang menafsirkan kiamat versi kalender Maya jatuh pada 12 Desember 2012. Padahal, di kalender Gregorian yang umum dipakai sekarang, ada 11 hari yang berkurang tiap tahunnya.
Terlepas dari tafsir kalender Suku Maya itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta agar masyarakat tidak terpengaruh. MUI menyebut berita itu tidak benar, karena tanda-tanda akan terjadinya kiamat belum ada.
"Karena tanda seperti yang ada dalam hadis nabi tersebut belum ada maka umat Islam diharap untuk tidak terpengaruh oleh berita-berita tersebut," kata Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abas, ketika dihubungi,Sabtu (21/6/2020).
"Saya tidak percaya besok kiamat karena tanda-tanda untuk itu belum ada," lanjut Anwar.
Anwar pun memberikan penjelasan terkait tanda-tanda akan datangnya kiamat. Penjelasan itu sudah termuat dalam hadis yang diriwayatkan Muslim.
"Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, nabi menyebutkan ada beberapa tanda bahwa kiamat itu akan tiba yaitu: asap, Dajjal, binatang besar, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam Alaihissalam, Ya'juj dan Ma'juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat, dan yang ketiga di Semenanjung Arab, yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia ke Padang Mahsyar mereka," tulisnya.