Warga tumpah ruah dalam pergelaran hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day (CFD) di Sudirman-Thamrin, Jakarta, kemarin pagi. Pakar epidemiologi dari Universitas Gajah Mada (UGM), Riris Andono Ahmad khawatir terjadi penularan virus corona jika terjadi kerumunan di CFD.
"Ya harus seperti itu (khawatir) ya. Problemnya kan, apakah kemudian semua penularan itu lewat udara, kan nggak. Ya bersentuhan dan sebagainya kan juga bisa menular semakin banyak orang menanyakan kemungkinan untuk kontak dekat itu kan makin besar," ujar Riris ketika dihubungi detikcom, Minggu (21/6/2020)
"Akan lebih baik kalau orang tidak melakukan kerumunan di car free day," ujar Riris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan sangat berbahaya jika orang tanpa gejala (OTG) yang reaktif Corona turut berkerumun. Menurut Riris, semakin besar kerumunan, resiko penularan Corona juga semakin besar.
"Fokusnya secara konsep semakin besar kerumunannya ya semakin besar resiko untuk terjadinya penularan," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, car free day di Sudirman-Thamrin kemarin adalah yang pertama diadakan kembali usai ditiadakan sekitar 3 bulan. Hasilnya, warga tumpah ruah saat CFD.
Jalan Sudirman-Thamrin sendiri dipisah menjadi jalur untuk pesepeda, pelari, dan pejalan kaki. Anak-anak di bawah 9 tahun seharusnya tidak boleh diajak ke CFD, tapi nyatanya masih ada yang melanggar hal itu.
Tonton video 'Pemerintah: Masih Ada Warga Lupa Jaga Jarak di CFD Jakarta':
(isa/aik)