Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat telah terjadi 15 kali erupsi Gunung Merapi berupa letusan eksplosif sejak 2019 hingga saat ini. Berdasarkan catatan BPPTKG, eksplosif sudah sering terjadi.
"Letusan eksplosif sudah sering terjadi di Gunung Merapi. Pada tahun 2019 sampai saat ini tercatat telah terjadi sebanyak 15 kali letusan Merapi. Berdasarkan catatan kejadian-kejadian letusan hingga saat ini, letusan eksplosif dapat terjadi secara tiba-tiba atau dapat didahului oleh peningkatan aktivitas vulkanik," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Minggu (21/6/2020).
Saat ditanya tentang seringnya letusan eksplosif, Hanik menyebut hal itu menjadi karakter erupsi Merapi saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan karakter erupsi Merapi saat ini," jawab Hanik.
Hanik menjelaskan, peningkatan aktivitas vulkanik Merapi punya bentuk beragam. Oleh karenanya, pihaknya tidak bisa menjadikan hal itu sebagai indikator letusan eksplosif.
"Dalam hal terjadi peningkatan aktivitas vulkanik sebelum letusan, bentuknya beragam dan tidak konsisten sehingga tidak dapat dijadikan indikator akan terjadinya letusan eksplosif. Namun demikian dipahami bahwa terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik meningkatkan peluang terjadinya letusan eksplosif," jelasnya.
Selanjutnya tentang peningkatan kegempaan sejak 8 Juni 2020...