Terpopuler di Jateng: Heboh Babi Hutan Aneh-Ikan Arwana Rp 2 Juta Digoreng

Terpopuler di Jateng: Heboh Babi Hutan Aneh-Ikan Arwana Rp 2 Juta Digoreng

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 20 Jun 2020 16:04 WIB
Warga Kabupaten Banyumas dihebohkan dengan adanya seorang warga Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang yang memelihara babi hutan atau celeng dengan bentuk yang tidak lazim. Keempat kaki pada hewan tersebut mempunyai jari-jari dengan kuku yang panjang.
Penampakan babi hutan aneh di Banyumas (Foto: Arbi Anugrah)
Yogyakarta -

Babi hutan atau celeng aneh yang menghebohkan warga di Banyumas karena maunya makan nasi, minum kopi atau teh jadi sorotan pembaca dalam sepekan. Tak hanya itu, kisah pedih pemilik ikan arwana seharga Rp 2 juta yang digoreng ayah juga jadi perhatian pembaca.

Babi hutan aneh yang menghebohkan itu dipelihara warga Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas bernama Tukiran alias Bawor (55). Babi hutan itu memiliki jari dan kuku yang panjang dan punya kebiasaan yang tak lazim.

Saat didatangi detikcom pada Senin (15/6), babi hutan itu diletakkan di kandang besi beralaskan kayu berukuran sekitar 1x3 meter. Ada satu baskom kecil bermotif bunga untuk menaruh pakan babi hutan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bawor, sang pemilik babi hutan itu menuturkan binatang peliharaannya itu memiliki taring yang tumbuh ke samping. Hal ini berbeda dengan babi hutan pada umumnya yang taringnya tumbuh ke atas atau bawah.

"Keanehannya kalau saya lihat sendiri itu, ada celeng kok kakinya bisa seperti kayak gini, depan belakang. Jarinya itu jumlahnya empat, jadi belakang empat, depan empat," kata Bawor kepada wartawan di rumahnya, Senin (15/6/2020).

ADVERTISEMENT

Bawor mengaku kerap berburu babi hutan untuk dijual kembali atau dimasak rica-rica. Babi hutan yang berbentuk aneh itu dia dapatkan dari kawasan Karang Nini, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, sekitar tiga bulan lalu.

Keunikan lain dari babi hutan itu yakni tidak mau makan dedaunan. Makanannya lebih memilih nasi dan minum kopi serta teh hangat.

"Babi hutan itu saya pelihara, tapi makannya ya aneh, maunya makan nasi sama daging celeng, minum teh manis sama kopi, air bening mentah tidak mau, makanan mentah tidak doyan, gandul (pepaya) mentah, singkong mentah tidak mau. Celeng lain kalau dikasih gandul mentah ya mau," jelasnya.

Babi hutan aneh itu pun menyedot perhatian warga yang kemudian berbondong-bondong mendatangi rumah Bawor. Para pengunjung yang ingin melihat babi itu pun sempat dicek suhu tubuhnya untuk menghindari penyebaran virus Corona atau COVID-19.

Kepala Desa Pekunceng, Kecamatan Jatilawang, Karso menuturkan pihaknya membuat antrean, bahkan menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun maupun hand sanitizer.

"Internal kami di desa semalam memang sudah rapat koordinasi, kemudian untuk langkahnya kita sifatnya mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatan," kata Karso, Selasa (16/6).

Tak lama setelah mengundang kerumunan, babi hutan aneh itu akhirnya dievakuasi. Aparat desa khawatir kedatangan massa yang penasaran soal babi hutann yang disebut aneh itu bisa menjadi sarana penularan virus Corona.

"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena ada COVID-19 ini, babi diamankan. Dari pemiliknya responsnya positif, artinya bersedia mengevakuasi babi hutan itu sendiri, tidak dievakuasi oleh petugas," ujar Karso, Rabu (17/6).

Tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Cilacap angkat bicara soal babi hutan aneh itu. BKSDA wilayah Cilacap menduga babi hutan itu mengalami kelainan genetik.

"Biasanya keturunan yang tidak normal seperti induknya itu karena faktor gen biasanya, dan perkawinan keluarga dekat, terjadilah penurunan kualitas. Jadi bisa mudah sakit dan juga terjadi cacat," kata Kepala BKSDA Resort Cilacap, Dedi Rusyanto.

Selain faktor genetik, kelainan atau cacat juga bisa terjadi karena faktor lingkungan maupun kesehatan sang induk. Soal babi hutan milik Bawor yang doyan ngopi atau ngeteh, BKSDA memprediksi karena faktor stres maupun tingkat kelaparan berlebihan.

"Sehingga saking lapar dan stresnya, apa aja dimakan dulu. Tapi jika di kondisi sudah normal pasti akan kembali makan makanan biasanya (seperti dedaunan)," jelasnya.

Babi hutan aneh peliharaan warga Banyumas yang viral jadi tontonan wargaFoto: Babi hutan aneh peliharaan warga Banyumas yang viral jadi tontonan warga (Arbi/detikcom)

Tak hanya babi hutan, kisah pemilik ikan arwana asal Sukoharjo bernama Bayu juga mengundang perhatian. Bayu yang memelihara ikan arwana selama empat tahun itu harus menahan pedih karena ikannya digoreng sang ayah.

Kisah Bayu itu viral usai diunggah akun Instagram @solokini. Disebutkan bahwa dua tahun terakhir ikan tersebut diurus ayahnya, namun kemudian ayahnya malas mengurus hingga akhirnya memasak ikan itu.

Bayu mengetahui kabar tersebut dari adiknya. Adiknya juga sempat memotret kondisi ikan saat akan digoreng hingga disajikan matang.

"Arwanaku yo digoreng bpk ku min. Tukune neng Jatinegara min kui umur wis 4thn punjul ngancani aq neng Cikarang ae 2thn tak gowo muleh malah ra kopen bpkku yow wis males yowis di goreng bpk ku (Arwanaku ya digoreng bapakku min. Belinya di Jatinegara min umur sudah 4 tahun lebih menemani saya di Cikarang 2 tahun saya bawa pulang malah tidak terawat bapakku ya sudah malas ya sudah digoreng bapakku," kata Bayu yang dikutip akun @solokini.

Melalui akun @mas_bayu_oky, Bayu mengatakan dirinya bekerja di Cikarang, Bekasi. Dia mengisahkan ikan arwana jenis golden itu dibeli di Jatinegara seharga Rp 800 ribu.

"Dulu belinya Rp 800 ribu, tapi kalau sekarang dijual harganya sekitar Rp 2 juta," kata Bayu kepada detikcom, Selasa (16/6).

Bayu menceritakan ikan yang dia pelihara itu dititipkan ke sang ayah di Sukoharjo karena akuariumnya tak lagi muat. Apes, ikan peliharaannya itu justru tak terawat.

Jika biasanya diberi makan jangkrik dan kelabang, ayahnya hanya memberi makan cicak. Selain itu, air yang tidak dikuras membuat mata ikan arwana peliharaannya menjadi juling. Bayu juga tak segan untuk memeriksakan ikan itu untuk dioperasi.

"Matanya jadi juling. Sempat dioperasi bisa normal lagi," kata Bayu.

Viral ikan arwana peliharaan digoreng ayahFoto: Viral ikan arwana peliharaan digoreng ayah (dok. Istimewa)

Kemudian, Bayu mendapat kabar dari adiknya jika ikan kesayangannya itu sudah digoreng ayahnya. Bayu mengaku pasrah dan tak mau membayangkan ayahnya memakan ikan hias kesayangannya yang kini senilai Rp 2 juta itu.

"Sudah saya ikhlaskan itu. Kalau membayangkan itu rasanya mau muntah," tutur Bayu.

Halaman 2 dari 3
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads