Geram dengan Buku Karya Mantan Penasihatnya, Trump: Itu Fiksi Murni!

Geram dengan Buku Karya Mantan Penasihatnya, Trump: Itu Fiksi Murni!

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 19 Jun 2020 09:32 WIB
President Donald Trump returns to the White House after visiting outside St. Johns Church, Monday, June 1, 2020, in Washington. Part of the church was set on fire during protests on Sunday night. (AP Photo/Patrick Semansky)
Donald Trump (AP Photo/Patrick Semansky)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menampik tuduhan yang dilontarkan mantan penasihatnya, John Bolton, dalam buku barunya yang akan dirilis pekan depan. Trump menyebut buku karya Bolton itu 'fiksi murni'.

Seperti dilansir AFP, Jumat (19/6/2020), Trump dalam komentarnya via Twitter menyebut Bolton yang mantan Penasihat Keamanan Nasional AS itu sebagai 'sick puppy', yang berarti sosok yang gila dan kejam.

Trump geram dan menyebut buku karya Bolton sebagai 'kompilasi kebohongan dan kisah rekayasa, semua dimaksudkan untuk membuat saya terlihat buruk'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak pernyataan konyol yang dia sebut soal saya yang tidak pernah dibuat, fiksi murni," cetus Trump.

Buku karya Bolton yang berjudul 'The Room Where It Happened' itu akan dirilis 23 Juni mendatang. Namun kutipannya dirilis terlebih dulu oleh media terkemuka AS, New York Times.

ADVERTISEMENT

Disebutkan dalam kutipan buku itu bahwa Trump pernah meminta bantuan Presiden China, Xi Jinping, agar dia bisa kembali menang dalam pilpres AS, yang akan digelar November mendatang. Upaya Trump minta bantuan ke Presiden Xi itu disebut disampaikan dalam pertemuan pada Juni tahun lalu.

Dalam bukunya tersebut, Bolton juga membahas klaim-klaim yang berujung pada sidang pemakzulan Trump. Klaim itu, antara lain, Trump menahan bantuan militer ke Ukraina guna menekan Presiden Volodymyr Zelensky agar memulai penyelidikan terhadap capres AS dari Partai Demokrat, Joe Biden dan putranya, Hunter.

Bolton menyebut bukunya itu menjadi bukti bahwa Trump 'tidak pantas menjabat' sebagai Presiden AS. Gedung Putih diketahui sedang berusaha mencegah distribusi buku karya Bolton itu.

Tonton video 'Donald Trump: WHO Adalah Boneka China':

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads