Dianiaya-Diancam Dibunuh Perampok, Anak Tukang Pecel Lele di Bogor Trauma

Dianiaya-Diancam Dibunuh Perampok, Anak Tukang Pecel Lele di Bogor Trauma

M Solihin - detikNews
Kamis, 18 Jun 2020 20:34 WIB
intrusion of a burglar in a house inhabited
Ilustrasi perampokan (Foto: iStock)
Bogor - Perampok yang menyatroni rumah pedagang pecel lele di Kota Bogor tidak hanya menganiaya anak korban yang berusia 8 dan 6 tahun dengan linggis dan menyiramnya dengan air cabai. Pelaku tunggal itu juga mengancam akan membunuh keduanya.

"Jadi anak saya itu tidak hanya dipukul pakai linggis, sampai kepalanya luka parah, bahkan kata dokter hampir kena tengkoraknya. Tapi anak saya juga diancam akan didatangin lagi, terus akan dibunuh, kalau ngadu ke saya. Ngomongnya itu sambil tunjukin sabit, itu cerita anak-anak saya," kata Anis (40), ibu korban saat dikonfirmasi, Kamis (18/6/2020).

Akibat kejadian dua pekan lalu itu, kedua anak Anis mengalami trauma mendalam. Selain sulit tidur karena terus dibayangi peristiwa itu, kedua anak Anis itu juga selalu ketakutan ketika melihat pria dewasa dan mendengar suara keras.

"Bahkan awal-awal setelah kejadian, anak saya ketakutan kalau lihat bapaknya datang tiba-tiba, jadi memang ketakutan kalau lihat orang laki-laki dan dewasa," sebut Anis.

"Anak-anak saya susah tidur, karena selalu ketakutan pelaku datang," sambung Anis.

Anis yang tidak mau anaknya trauma berkepanjangan, kemudian memilih mencari psikolog untuk membantu memulihkan mental dan kejiwaan anaknya.

"Ini masalahnya anak-anak saya, mereka sangat trauma. Katanya polisi akan bawa psikiater buat anak saya, buat pulihkan traumanya. Tapi mana, sampai sekarang tidak ada. Makanya saya cari sendiri psikolog, biaya sendiri, supaya trauma anak-anak saya terobati," keluh Anis.

"Boro-boro pelaku ketangkap, soal anak saya saja tidak ada jalan keluar, makanya cari sendiri psikolog," sambungnya.

Anis menyebut, perampokan tersebut terjadi dua hari menjelang lebaran. Saat kejadian, ia dan suaminya sedang berada di luar rumah untuk membagikan sembako bagi anak-anak yatim dan anak-anak jalanan. Sementara kedua anaknya, berada di rumah dan menunggu guru les mereka datang.

"Menurut cerita anak saya, pelaku masuk lewat jendela, dia congkel itu jendela. Nah terus dipergokin kan sama anak saya, terus anak saya yang laki-laki itu refleks lempar pelaku pakai pisau buah," cerita Anis.

"Pelaku marah kan, terus anak-anak saya itu disiram pakai air cabai," sambungnya.

Tidak hanya itu, pelaku kemudian menganiaya KA dan ZD menggunakan linggis.

"Anak-anak saya masih kecil, dipukul pelaku di kepala pakai ujung linggis, bahunya juga dipukul pakai linggis. Mereka luka parah, mas. Mereka anak-anak, dianiaya seperti orang dewasa. Anak saya sudah jatuh, lalu bangun, terus dipukul lagi, tega sekali mas," sebut Anis. (mud/mud)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads