Beda Polisi Sukabumi dan Bacabup Sorsel soal Penggandaan Uang

Round-Up

Beda Polisi Sukabumi dan Bacabup Sorsel soal Penggandaan Uang

Syahdan Alamsyah - detikNews
Kamis, 18 Jun 2020 09:48 WIB
Bakal Calon Bupati Sorong Selatan Yunus Saflembolo
Bakal Calon Bupati Sorong Selatan Yunus Saflembolo saat menjalani penanganan medis (Foto: istimewa).
Sukabumi -

Bakal Calon Bupati Sorong Selatan Yunus Saflembolo ditemukan tidak sadarkan diri di sekitar lokasi wisata air terjun Curug Pareang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Saat itu muncul dugaan Yunus dibius, ia kemudian mendapat penanganan medis di Puskesmas Jampang Tengah.

Yunus saat itu tidak sendiri, ada tiga orang lain dalam kondisi serupa di lokasi tersebut. Saat itu belum diketahui penyebab Yunus ditemukan dengan kondisi seperti itu.

"Setelah magrib kemarin 18.30 WIB, Selasa (16/6), saya dapat laporan dari ketua karang taruna bahwa di Curugpareang ada tiga orang yang diduga pingsan dan belum diketahui penyebabnya. Kemudian saat itu juga saya langsung turun ke lokasi untuk mengecek ternyata sampai disana betul ada tiga orang," kata Dadi Supardi, P2BK Jampangtengah, Rabu (17/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dadi menjelaskan tiga orang tersebut terdiri dua lelaki dan satu perempuan. Hasil asesmen, menurut Dadi, salah satu korban diketahui mantan Kepala BPBD Kabupaten Biak Numfor Yunus Saflembolo. Yunus juga saat ini sebagai bakal calon bupati Sorong Selatan.

"Setelah kita konfirmasi dengan dua orang lainnya, salah satu (korban) bernama bu Beti, dia mengaku sebagai sekretaris pribadi pak Yunus," ucap Dadi.

ADVERTISEMENT

Seluruh korban itu diduga menjadi korban pembiusan. "Saat kita sampai di lokasi, warga sudah ada yang sampai duluan. Mereka diamankan ditempat peristirahatan yang dua duduk lemas. Sementara satu lagi perempuan tergeletak di tempat peristirahatan, dugaan mereka dibius," ujar Dadi.

Peristiwa itu kemudian terang benderang setelah polisi melakukan penanganan, Yunus diduga menjadi korban aksi tipu-tipu dukun pengganda uang di Sukabumi. Kapolsek Jampangtengah AKP Usep Nurdin mengatakan awalnya Yunus menemui suami-istri di Bogor. Kemudian suami-istri itu mengarahkan Yunus untuk menjalani praktik penggandaan uang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Tonton video 'Disebut Gandakan Uang, Ini Penjelasan Balon Bupati Sorong Selatan':

Usep menyebut kronologi yang diperolehnya ini berdasarkan keterangan dari sopir rental, Rizki Alamsyah alias Atok. Pria tersebut yang mengantar Yunus dengan sejumlah orang lainnya.

"Keterangan awal itu kita dapat dari sopir, karena yang lainnya pingsan," kata Usep kepada detikcom melalui sambungan telepon, Rabu (17/6).

Usep membenarkan Yunus memang berniat menggandakan uang. Niat itu kemudian ditegaskan oleh seseorang warga Bogor yang akrab disapa dengan sebutan Pak Haji.

"Niatnya pak Yunus, lalu di kasih tahu oleh pak haji kalau mau penggandaan uang jadi sekian miliar ada kenalannya di Sukabumi," ujar Usep.

Yunus dan beberapa korban lainnya ditinggalkan oleh pelaku di lokasi wisata Curug Pareang, Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi.

"Pak Yunus pingsan, termasuk sekretarisnya, pak haji dan istrinya. Kalau sopir (Atok) menunggu di mobil," kata Usep sambil menambahkan bahwa korban bernama Yunus Saflembolo itu merupakan bakal calon bupati Sorong Selatan.

Duit ratusan juta milik Yunus raib diduga digondol dukun pengganda uang itu. "Pelaku bawa kabur uang Rp 100 juta," kata Usep.

Seluruh informasi tadi, termasuk keterangan polisi, dibantah Yunus. Ia membeberkan kronologi kedatangannya ke Sukabumi. Yunus mengaku bermaksud melihat-lihat potensi yang ada di Sukabumi setelah sebelumnya melakukan perjalanan dari Jakarta, Bogor dan berakhir di Sukabumi.

"Di Jakarta Bogor saya melihat semua potensi yang sebenarnya mulai dari perkebunan, pariwisata, perikanan, daratnya karena saya di sana (Kabupaten Sorong Selatan) ada perikanan darat dan laut," kata Yunus, Rabu (17/6).

Soal isu penggandaan uang, Yunus mengaku tidak mengetahui siapa yang menyebar informasi tersebut. Ia bahkan menganggap informasi itu seolah menyudutkan karena statusnya yang maju Pilkada di Sorong Selatan.

"Jadi uang itu inilah saya tidak tahu. Apalagi kalau saya maju Pilkada, pasti indikasinya penggandaan uang, cuci uang macem-macem itu. Informasi itu tidak benar," ujar Yunus.

Saat ditegaskan informasi itu bersumber dari polisi usai mendapat keterangan dari sopir rental, Rizki Alamsyah alias Atok, Yunus menduga sopir itu salah mendengar percakapannya.

"Mungkin bukan penggandaan uang itu, dia salah dengar mungkin. Karena kita ada cerita, kita mencari investor bagaimana menggandakan kinerja untuk membangun Kabupaten Sorong Selatan. Kalau saya mau menggandakan uang kenapa saya harus ke sini toh?" tutur Yunus.

Halaman 2 dari 3
(sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads