Perintah PM Selandia Baru Usai Corona Kembali Mewabah

Round-Up

Perintah PM Selandia Baru Usai Corona Kembali Mewabah

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 17 Jun 2020 21:35 WIB
PM selandia baru
Foto: PM Selandia Baru Jacinda Ardern (Dok. The Nation via newshub.co.nz)
Wellington -

Status 'bebas Corona' Selandia Baru gugur gara-gara dua kasus Corona baru. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pun memerintahkan militer mengawasi perbatasan dengan ketat.

Seperti diketahui, status bebas Corona ini muncul ketika Selandia Baru mengumumkan sudah tidak ada lagi kasus aktif virus Corona di wilayahnya setelah pasien terakhir dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari fasilitas isolasi.

Seperti dilansir AFP, Senin (8/6/2020), Direktur Jenderal Departemen Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield, menyebut pencapaian ini 'sungguh kabar baik' dan menjadi pencapaian yang membuat optimis seluruh Selandia Baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak memiliki kasus aktif untuk pertama kalinya sejak 28 Februari tentu merupakan tanda yang signifikan dalam perjalanan kita, tapi seperti disampaikan sebelumnya, kewaspadaan terus-menerus terhadap COVID-19 akan tetap penting," tegas Bloomfield.

Selandia Baru mendapat pujian untuk cara penanganan pandemi Corona. Negara ini sempat memberlakukan lockdown (penguncian) ketat selama 7 pekan yang telah diakhiri bulan lalu, setelah virus Corona bisa dikendalikan.

ADVERTISEMENT

Namun, pada akhirnya status bebas Corona itu gugur. Otoritas kesehatan setempat mengumumkan adanya dua kasus baru Corona yang muncul dari dua orang yang baru tiba dari London, Inggris.

Seperti dilansir Associated Press dan Xinhua News Agency, Selasa (16/6/2020), Kementerian Kesehatan Selandia Baru mengumumkan dua kasus baru dalam 24 jam terakhir. Ini menjadi momen pertama dalam 24 hari terakhir saat Selandia Baru mencatat kasus baru Corona.

Pihak Kementerian mengonfirmasi bahwa dua kasus baru ini terkait dengan pelonggaran perbatasan dan melibatkan kunjungan baru-baru ini dari Inggris. Disebutkan bahwa dua kasus baru Corona ini merupakan dua wanita yang terbang dari London untuk menjenguk orang tua mereka yang sekarat usai dinyatakan positif virus Corona.

Sebelum kedua wanita ini dites Corona dan dinyatakan positif, mereka mendapatkan pengecualian dan diperbolehkan meninggalkan karantina untuk alasan belas kasih. Kedua wanita yang tidak disebut identitasnya itu kemudian bepergian dari Auckland menuju Wellington dengan mobil.

Direktur Jenderal Kesehatan pada Kementerian Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield, menyatakan bahwa sebagai bagian dari rencana perjalanan mereka, kedua wanita itu tidak melakukan kontak dengan siapa pun atau dengan fasilitas publik mana pun selama perjalanan.

Namun demikian, kemunculan kasus baru ini memicu serangkaian tes Corona di Selandia Baru terhadap orang-orang yang mungkin berdekatan dengan dua wanita itu. Beberapa di antaranya termasuk para penumpang dan para awak yang satu penerbangan dengan keduanya. Diketahui mereka terbang dari London menuju Selandia Baru, via Brisbane di Australia.

Yang lain termasuk beberapa orang di hotel Auckland yang menjadi lokasi mereka menjalani karantina setibanya di Selandia Baru dan anggota keluarga yang mereka temui di Wellington. Kini, kedua wanita itu tengah menjalani isolasi di Wellington dan menunda pemakaman orang tua mereka hingga keduanya sembuh.

Dengan adanya dua kasus baru, maka total kasus virus Corona di Selandia Baru kini mencapai 1.506 kasus. Sedangkan total kematian akibat virus Corona di Selandia Baru sejauh ini mencapai 22 orang.

Ardern mengatakan perlakuan terhadap dua wanita itu "benar-benar tidak masuk akal", ketika mereka tidak diuji sebelumnya. Oleh karena itu, lanjutnya, jelas kontrol perbatasan perlu diperketat untuk memastikan kegagalan yang sama tidak terulang.

Dia mengatakan wakil kepala pertahanan Digby Webb telah ditunjuk untuk mengawasi operasi karantina perbatasan dan diberi akses ke personel militer dan keahlian logistik.

"Pandangan saya adalah bahwa kita membutuhkan ketelitian, kita membutuhkan kepercayaan, kita membutuhkan disiplin yang dapat diberikan oleh militer," kata Ardern kepada wartawan seperti dilansir AFP, Rabu (17/6/2020).

Menteri Kesehatan David Clark mengatakan Selandia Baru telah berhasil "menghilangkan COVID-19" sebelum kasus impor terakhir, setelah mencatat hanya 22 kematian.

Negara Pasifik Selatan itu pekan lalu telah mencabut aturan pembatasan sosial, sambil mempertahankan pembatasan perbatasan dengan ketat.

Ardern pada hari Rabu (16/6) menunda program yang memungkinkan kedua wanita yang positif Corona itu dibebaskan lebih awal dari karantina dengan alasan belas kasihan. Dia mengatakan tanggapan virus Selandia Baru yang sukses tidak dapat dirusak.

Dia menekankan bahwa para wanita itu, yang mengunjungi kerabat yang sekarat, tidak boleh melakukan kesalahan dan haru mematuhi protokol kesehatan setiap saat.

Kedua wanita itu tetap berada dalam isolasi seiring petugas kesehatan bergegas untuk menguji sekitar 320 orang yang terkait dengan kedua wanita itu saat berada di Selandia Baru.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads