Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyesalkan peristiwa keluarga yang membawa pulang secara paksa 14 pasien virus Corona atau COVID-19 yang dirawat di Klinik Bhakti Padma Blora, Selasa (15/6). Ia berharap peristiwa itu tidak terjadi lagi.
"Kemarin saya kontak Pak Bupati dan Wakil Bupati. Saya minta keterangan dan ada informasi bahwa keluarga pasien tidak sabar karena lama tidak sembuh. Karena mungkin menganggap mereka orang tanpa gejala (OTG), maka memaksa dibawa pulang. Akhirnya disepakati, tapi saya minta mereka semua harus isolasi mandiri di rumah dan dipastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat," kata Ganjar kepada wartawan di kantornya, Semarang, Rabu (17/6/2020).
Ia berharap ada pengawasan terhadap para pasien tersebut dari fasilitas kesehatan terdekat. Menurutnya, edukasi juga harus terus dilakukan karena pasien yang dijemput tersebut masih ada yang statusnya positif Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan ditiru, sebaiknya kalau memang positif ya dirawat. Kalau seperti kemarin, menggunakan upaya paksa, kami khawatir yang lain ketularan. Memang masyarakat kita butuh edukasi terus menerus, karena kejadian ini kan bukan yang pertama kali, di beberapa daerah lain juga ada itu," imbuh Ganjar.
Diberitakan sebelumnya, 14 pasien Corona dari klaster Temboro yang dirawat di klinik Bhakti Padma dan dijemput paksa keluarganya kemarin. Sebanyak 11 orang di antaranya masih dinyatakan positif Corona berdasar tes swab, sedangkan tiga orang lainnya yang sempat positif Corona kini sudah dinyatakan negatif secara tes swab, tapi mereka masih harus diisolasi.
Simak video 'Massa Bawa Pulang Belasan Pasien Corona dari Klinik di Blora':
(sip/ams)