Cuma Dihadiri 3 Orang Eksekutif, Komisi B DPRD Tunda Rapat Evaluasi PSBB DKI

Cuma Dihadiri 3 Orang Eksekutif, Komisi B DPRD Tunda Rapat Evaluasi PSBB DKI

Muhammad Ilman Nafi'an - detikNews
Rabu, 17 Jun 2020 12:54 WIB
Suasana rapat Komisi B DPRD dengan Dinas Pariwisata untuk evaluasi PSBB.
Suasana rapat Komisi B DPRD dengan Dinas Pariwisata untuk evaluasi PSBB. (Muhammad Ilman Nafi'an/detikcom)
Jakarta -

Komisi B DPRD DKI Jakarta menunda rapat bersama dengan eksekutif untuk membahas evaluasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pelaksanaan masa transisi. Tindakan itu terjadi karena DPRD kecewa karena rapat hanya dihadiri oleh tiga orang.

Rapat kerja kali ini membahas evaluasi PSBB dan pelaksanaan masa transisi di bidang pariwisata, namun hanya dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Cucu Ahmad Kurnia, beserta dua orang bawahannya. Untuk itu, anggota Komisi B DPRD DKI, Sutikno, juga meminta agar rapat kerja dengan Dinparekraf ditunda.

"Ketua, terus terang dalam hati bahwa saya nggak mau menanggapi apa yang disampaikan Pak Cucu, kita ingin memperjelas tapi yang hadir hanya 2-3 (orang), niat nggak? Di ruangan sini bapak niat dengan rapat kerja dengan anggota Dewan? Asisten nggak ada, Bapemda nggak ada. Sudin-sudin atau di tingkat kota madya (nggak ada). Bapak sendiri di sini hanya menyampaikan terus terang bapak menyampaikan singkat-singkat sementara yang disajikan segini banyak, pak ketua mohon izin bila perlu rapat ini dibatalkan, dijadwalkan ulang saja," kata Sutikno di ruang Rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (17/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris Komisi B DPR DKI Pandapotan Sinaga mengatakan Disparekraf DKI tidak menghargai anggota Dewan karena rapat hanya dihadiri tiga orang. Padahal, kata dia, anggota Komisi B DPRD DKI yang hadir lebih dari 50%.

"Ini nggak menghargai rapat, jadi kurang wibawa kita ini, jadi kayaknya meremehkan rapat, kalau memang rapat ini tidak merasa perlu mending Pak Cucu bilang nggak bisa hadir kami lebih mengutamakan mal, batalkan ini rapat, masak, semua DPRD hadir lebih dari 50%," Pandapotan.

ADVERTISEMENT

Menanggapi hal tersebut Cucu meminta maaf kepada anggota Dewan. Dia menyebut Asisten Sekda bidang Perekonomian DKI Jakarta Sri Haryati mendapat tugas lain dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Mohon maaf ibu asisten tidak bisa hadir karena ada tugas dari Pak Gubernur, dan tidak bisa diwakilkan, jadi terpaksa meminta saya untuk menyampaikan," kata Cucu menanggapi keluhan dari Komisi B.

Akhirnya, Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Azis memutuskan menunda rapat. Azis juga meminta agar data-data yang ada diperbaiki oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI pada rapat mendatang.

"Saya berharap dengan dijadwalkan kembali juga nanti bisa lebih lengkap lagi, kalau seperti kemarin kalau ada masukan Pak Manuhara ini sifatnya evaluasi harus ada kondisi sebelumnya seperti apa pra dan pasca, dan ini dampaknya terhadap keuangan daerah juga harus ada sehingga kita bisa tahu terjadinya seperti ini berdampak apa terhadap keuangan daerah. Baik terima kasih seluruh anggota eksekutif yang sudah hadir di sini dan kita berharap lebih lengkap lagi. Hari ini terus terang harus menutup rapat ini dengan kekecewaan dari anggota Dewan," kata Azis.

Halaman 2 dari 2
(aik/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads