Mendikbud Pastikan 94% Siswa Tetap Belajar dari Rumah, Apa Kata Orang Tua?

Mendikbud Pastikan 94% Siswa Tetap Belajar dari Rumah, Apa Kata Orang Tua?

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 17 Jun 2020 12:19 WIB
Belajar Online
Ilustrasi Siswa Belajar dari Rumah (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah memastikan bahwa 94% siswa di Indonesia masih akan belajar dari rumah imbas pandemi virus Corona. Bagaimana respons orang tua?

Adiba, orang tua siswa yang naik kelas VIII, mengaku lega saat mendengar keputusan ini. Dia sempat waswas ketika beredar kabar simpang siur soal kepastian sekolah di tahun ajaran baru.

"Setuju banget. Justru kemarin deg-degan pas masih simpang siur, masuk nggak nih Juli," ucap Adiba saat dihubungi, Rabu (17/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku sempat terpikir untuk menunda sang anak masuk sekolah di tahun ajaran baru apabila harus pembelajaran tatap muka. Kondisi pandemi COVID-19 yang belum juga selesai menjadi alasannya.

"Karena sekolah kan intense ya sejak pukul 07.00-15.00. Guru dan anak-anak datang dari mana-mana. Mau dengan protokol ketat pun, chance kenanya besar sekali," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, ada pula kekhawatiran soal kesehatan mental sang anak yang beranjak remaja. "Tapi dengan keadaan begini, aku tetap prefer online dulu," kata Adiba.

Simak video 'Mendikbud: SD-SMA Dibuka Bertahap, Perguruan Tinggi Masih Daring':

Ada pula harapan yang terselip dari orang tua lainnya bernama Inung Kurniawati. Dua anak Inung sama-sama belajar dari rumah, yang pertama duduk di bangku SMA sementara yang kedua mengenyam pendidikan kelas V di Madrasah ibtidaiah di kawasan Jakarta Selatan.

Saat pembelajaran dari rumah berlanjut, Inung berharap ada penurunan standar bagi siswa. Dia tak yakin target-target nilai tercapai dengan kondisi begini.

"Misalnya selama ini KKM untuk matematika harus targetnya harus sekian, ditetapkan misalkan 75 atau berapa gitu. Memang di masing-masing sekolah beda sih, harus diturunkan semua. Jadi harus ada revisi lagi lah. Nggak mungkin dengan kondisi kayak gini, target-target yang distandarkan oleh pemerintah itu tercapai," ungkap Inung.

Basaria Siahaan, orang tua dari siswa kelas 1 SMP di Jakarta Timur, mengaku lebih memilih anaknya belajar dari rumah. Dia tak masalah sang anak agak tertinggal dalam hal pelajaran asalkan tetap sehat.

"Kesehatan anak saya lebih penting dari segalanya kan. Kalau ilmu kan setelah normal bisa kita kejar lagi. Jadi kalau nggak ada kepastian aman lebih baik anak saya ada di rumah dulu, belajar dari rumah," kata Basaria.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan jadwal tahun ajaran 2020/2021 tidak akan berubah. Masa pembelajaran akan mulai pada Juli mendatang.

Nadiem mengatakan ada 94 persen peserta didik yang berada di zona kuning, oranye, dan merah. Sedangkan sisanya 6 persen peserta didik yang berada di zona hijau diperkenankan untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

"94 persen dari peserta didik kita tidak diperkenankan melakukan pembelajaran tatap muka jadi masih belajar dari rumah. Yang 6 persen yang di zona hijau itulah yang kami memperbolehkan pemerintah daerah untuk melakukan pembelajaran tatap muka tetapi dengan protokol yang sangat ketat," kata Nadiem dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Kemendikbud, Senin (15/6).

Halaman 2 dari 2
(imk/bar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads