DMI Atur Salat Jumat 'Ganjil-Genap', Bagaimana yang Punya Lebih dari 1 HP?

DMI Atur Salat Jumat 'Ganjil-Genap', Bagaimana yang Punya Lebih dari 1 HP?

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 17 Jun 2020 08:10 WIB
Ribuan jemaah datangi Masjid Raya Bandung untuk melaksanakan salat Jumat berjamaah. Sejumlah protokol kesehatan pun diterapkan guna cegah penyebaran COVID-19.
Ilustrasi Pelaksanaan Salat Jumat (Wisma Putra/detikcom)
Jakarta -

Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengatur pelaksanaan salat Jumat menjadi 2 gelombang dengan aturan ganjil-genap yang didasarkan nomor HP bagi masjid yang jemaahnya membludak hingga ke jalan. Bagaimana jika seorang jemaah memiliki lebih dari 1 nomor HP yang belakangnya bernomor ganjil dan genap?

Sekretaris Jenderal DMI Imam Addaruqutni mengatakan hal tersebut kembali kepada jemaah soal kecenderungan nomor HP yang dimilikinya. Imam menekankan, yang penting jemaah hanya boleh melaksanakan salat Jumat di salah satu gelombang (gelombang 1 atau gelombang 2).

"HP 3 atau berapa pun, terserah yang punya. Terserah preferensi/kecenderungan yang bersangkutan apa yang ganjil atau apa yang genap, yang penting perlu diperhatikan, jangan melaksanakan kedua-dua gelombang ibadah Jumat itu," ujar Imam lewat keterangannya, Rabu (17/6/2020).

"Itu hanya di antara cara praktis yang ingin sampaikan oleh Pak JK (Ketua Umum DMI Jusuf Kalla) agar dipahami bahwa penyelenggaraan ibadah Jumat 2 gelombang itu benar-benar urgen," imbuhnya.

Imam menjelaskan, pembagian salat Jumat menjadi 2 gelombang saat ini mendesak di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Ini juga berdasarkan pengamatan yang dilakukan Ketum DMI Jusuf Kalla (JK) yang salat Jumat 2 kali di tempat berbeda. Dengan demikian, membeludaknya jemaah dapat diminimalkan.

JK hingga Zulhas salat Jumat di Al Azhar, Kebayoran Baru, Jaksel (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)Ketum DMI JK (saf depan, bermasker putih) saat salat Jumat di Al Azhar, Kebayoran Baru, Jaksel. (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)

"Dari fakta lapangan di mana ketentuan jaga jarak 1 meter antar-jemaah berefek pada penurunan daya tampung sampai hanya tinggal 40% atau bahkan lebih rendah lagi dari daya tampung normal sebelum COVID," ujar Imam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Tonton juga 'Momen Jokowi Salat Jumat di Istana Pakai Protokol Kesehatan':

[Gambas:Video 20detik]





Kembali mengenai salat Jumat berdasarkan ganjil-genap nomor HP, bagaimana tata cara pengecekan nomor HP jemaah?

"Saya rasa tak sampai harus pengecekan nomor HP. Cukuplah kalau takmir masjid bikin pamflet atau pemberitahuan dengan cara lain, pengumuman lewat loud speaker masjid, dan seterusnya," jelas Imam.

Kebijakan ini tercantum dalam SE Nomor 105-Khusus/PP-DMI/A/VI/2020 tertanggal Selasa (16/6/2020). SE ini ditandatangani Ketum DMI Jusuf Kalla dan Sekjen DMI Imam Addaraqutni.

DMI melihat dalam pelaksanaan dua kali salat Jumat yang digelar pada masa transisi menuju new normal, jemaah secara umum menaati protokol kesehatan yang berlaku. Namun DMI melihat banyak jemaah yang salat di halaman masjid hingga jalan raya sehingga barisannya tidak teratur.

Jika dalam kondisi ini, DMI meminta salat Jumat dibagi dua gelombang, yakni pada pukul 12.00 dan 13.00. Pada Jumat yang jatuh pada tanggal ganjil, jemaah yang akhir nomor HP-nya ganjil punya kesempatan salat di gelombang pertama (pukul 12.00). Sementara pada Jumat yang jatuh pada tanggal genap, jemaah yang punya akhir nomor HP genap akan mendapat kesempatan salat di gelombang kedua.

Halaman 2 dari 2
(dkp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads