Biru Jadi Abu di Langit Ibu Kota Disebut Bukan Gegara Polusi Udara

Jakarta -

Langit di Ibu Kota tampak abu-abu. Namun kondisi itu bukan disebabkan polusi udara, melainkan karena kondisi cuaca yang berawan.

Pemandangan langit Jakarta yang cenderung abu-abu itu terlihat pada Senin (15/6/2020) pagi hingga siang hari. Jarak pandang di gedung tinggi Jakarta menjadi terhalang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lantas memberikan penjelasan. Langit Jakarta yang terlihat gelap itu disebut bukan karena polusi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masyarakat bertanya-tanya. Wah, langit Jakarta kok gelap begini. Ini udara kotor atau bagaimana? Bisa disampaikan, itu kondisi langit berawan," ucap Kepala Bidang Informasi Kualitas Udara BMKG Rahmatulloh Adji saat dihubungi, Senin (15/6/2020).

Dia menjelaskan langit Jakarta berwarna abu tak serta-merta karena polusi. Menurut dia, kualitas udara di Jakarta berada di status sedang.

"Jadi langit Jakarta tertutup awan. Kalau kualitas udara warna biru. Tidak serta-merta gelap di atas, kondisi udara karena partikular yang buruk di atas awan," katanya.

Berdasarkan data pemantauan BMKG, kondisi kualitas udara dengan ukuran Partikulat (PM) 10 milik BMKG di Kemayoran, Jakarta. Disebut kualitas udara di Jakarta sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB kemarin ada di status sedang. Pada pukul 10.00 WIB nilai kualitas udara sebesar 104,00.

Sementara itu, dalam situs pemantauan kualitas udara IQAir.com, sampai dengan pukul 13.00 WIB Senin kemarin, kualitas udara di Jakarta disebut tidak sehat. Sedangkan ukuran PM 2.5, indeks kualitas udara di Jakarta dinilai 170.

Dengan nilai 170, Jakarta menempati polusi udara tertinggi di kota-kota besar dunia. Di bawah Jakarta diduduki Delhi, India dengan nilai 151.

Halaman 1 2

Selanjutnya